REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Rabu (1/6) atau Kamis (2/6) pagi WIB, karena data ekonomi positif Amerika Serikat (AS) mendorong investor menjauh dari logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 2,80 dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi menetap di 1.214,70 dolar AS per ounce. Sebuah laporan yang dirilis oleh Institute for Supply Management yang berbasis di AS pada Rabu (1/6) menunjukkan indeks manufaktur ISM meningkat 0,5 poin ke tingkat yang lebih baik dari perkiraan 51,3 poin selama Mei.
Para analis mencatat bahwa pengiriman meningkat sebesar lima poin menjadi 54,1 yang mereka katakan biasanya merupakan tanda permintaan yang kuat. Pedagang sedang menunggu rilis laporan klaim pengangguran mingguan yang akan keluar pada Kamis (2/6), dan juga laporan perdagangan internasional serta laporan situasi ketenagakerjaan besar yang akan keluar pada Jumat (3/6).
Investor akan berhati-hati memantau laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat (3/6), karena kemungkinan akan memiliki dampak besar pada pemikiran Federal Reserve selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni.
Sejak rilis risaha dari pertemuan FOMC April, pedagang yakin bahwa Fed akan menjaga kenaikan suku bunga pada Juni di atas meja. Risalah menyebabkan pedagang percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen selama pertemuan FOMC Juni.
Menurut alat Fedwatch CMEGroup, probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga dari 0,50 persen ke 0,75 persen adalah pada 23 persen untuk pertemuan Juni.