Rabu 01 Jun 2016 17:46 WIB

BI: Dampak Urbanisasi Hanya 1 Persen ke PDB

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Arus urbanisasi (ilustrasi).
Foto: Antara/Untung Setiawan
Arus urbanisasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pertumbuhan urbanisasi di kota-kota besar di Indonesia hanya berdampak pada satu persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Arif Hartawan mengatakan kota-kota besar di dunia menyumbang sepertiga dari PDB dunia. Namun, dampak urbanisasi dalam mendorong PDB per kapita di Indonesia belum setinggi kota-kota besar di dunia.

"Di negara lain, satu persen urbanisasi bisa meningkatkan PDB berkali-kali lipat. Tapi di kita 1 persen urbanisasi itu hanya menaikkan PDB dua persen. Ini perlu diperbaiki," kata Arif Hartawan di Jakarta, Rabu (1/6).

Berdasarkan data World Bank, pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,35 persen per tahun, ini lebih besar dibandingkan pertumbuhan penduduk dunia yang sebesar 1,27 persen per tahun. Hal ini juga berlaku kepada pertumbuhan penduduk urban di Indonesia yang tumbuh 3,51 persen per tahun, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk urban dunia yang 2,24 persen per tahun.

Sementara untuk dampak 1 urbanisasi persen urbanisasi terhadap PDB per kapita, Tiongkok 6 persen per PDB per kapita, Thailand 10 persen per PDB per kapita, Vietnam 8 persen per PDB per kapita dan India 6 persen per PDB per kapita.

"Kita tidak lebih baik dari Filipina yang 2 persen juga. Berarti kualitas dari urbanisasi perlu kita tingkatkan ke depan,"kata Arif.

Menurut Arif, hal itu dikarenakan penduduk yang pindah ke kota besar adalah penduduk yang kurang berpendidikan atau tidak berpendidikan tinggi. Sementara yang berpendidikan, pindah ke kota lain atau negara lain.

Untuk itu, pemerintah dan otoritas terkait harus mendesain kota dengan baik sehingga orang mau tinggal disana. Agar nantinya kota menjadi daya tarik buat orang-orang pintar, mereka nyaman dan produktif membuat inovasi sehingga nilai tambah ke ekonomi jadi lebih besar.

"Ini yang barangkali jadi PR kita untuk menciptakan liveable city," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement