REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Islamic Development Bank Group (IDBG) dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) sepakat menjalin kerja sama. Penandatanganan kontrak kerja sama dilakukan langsung Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali dan Ketua Kadin Rosan Roeslani baru-baru ini.
Teken kontrak di antara kedua lembaga itu juga bertepatan Sidang Tahunan ke-41 IDBG beberapa waktu yang lalu. MoU ini mencakup area-area yang menjadi kepentingan bersama kedua pihak termasuk fasilitasi program pelatihan dan prakarsa peningkatan kapasitas antara Kadin maupun perusahaan-perusahaan yang menjadi anggota kamar dagang negara-negara anggota untuk berbagi best practices dalam kerangka Reverse Linkage (Kerja Sama Selatan-Selatan).
Termasuk pelaksanaan konferensi, seminar, atau lokakarya bersama dengan topik terkait investasi, infrastruktur, keuangan Syariah dan topik-topik lain yang relevant untuk memfasilitasi berbagi pengetahuan dan perluasan jejaring maupun kesempatan bisnis. Ruang lingkup kerja sama juga termasuk promosi perdagangan dan fasilitasi akses untuk anggota dan perusahaan anggota Kamar Dagang negara-negara anggota IDBG dan kerja sama antara Kadin dan organisasi-organisasi di bawah IDB yang terkait dengan sektor swasta seperti ICD, ICIEC dan ITFC untuk mempromosikan solusi-solusi keuangan yang mereka miliki untuk para anggota Kadin.
Ketua Kadin, Roslan Roeslani menyatakan rasa optimistisnya bahwa perbankan dan keuangan syariah dapat tumbuh secara signifikan mengingat potensinya yang besar. IDB dan Kadin telah setuju untuk mempromosikannya lebih jauh kepada komunitas bisnis maupun publik agar mereka mengenal dan memahami produk dan jasa keuangan dan perbankan Syariah.
Menurut Rosan, promosi saja tidak akan cukup untuk menjamin pertumbuhan keuangan syariah, upaya peningkatan kapasitas dan akses pada fasilitas keuangan syariah juga sangat penting dalam membangun keuangan syariah,demikian dikatakan Rosan Roeslani. “Kami gembira bahwa IDB juga akan menyediakan akses pendanaan melalui organisasi-organisasi mereka yang terkait dengan sektor swasta. Pembanguanan di sektor industri akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi negeri ini, membuat adanya dana yang lebih untuk sektor pendidikan dan kesehatan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (29/5).
Resident Representative, IDBG Country Gateway Office (CGO) Indonesia, Ibrahim Shoukry, menyatakan, “IDB GO Indonesia berkomitmen penuh untuk mendukung implementasi dari MoU tersebut karena MoU ini sejalan dengan Member Country Partnership Strategy (MCPS) IDBG untuk Indonesia periode 2016-2020 yang bertemakan “mendukung pertumbuhan yang pintar, tinggi dan inklusif (supporting smart, high and inclusive growth).”
Menurutnya pembangunan sektor swasta adalah salah satu pilar dari strategi pihaknya di Indonesia
Islamic Development Bank Group Country Gateway Office Indonesia dalam menyediakan dukungan yang berkelanjutan untuk infrastruktur sosial dan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan regional. IDBG, katanya, mengaku senang untuk memfasilitasi kerja sama antara KADIN dan kamar dagang negara-negara anggota IDB untuk berbagi pengalaman terbaik dan mengembangkan investasi dan perdagangan antara negara-negara anggota IDB.