Sabtu 28 May 2016 02:53 WIB

KRL Kerap Gangguan, Ini yang Dilakukan Kemenhub

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas KAI melakukan evakuasi KRL Commuter Line dengan nomor KA 2473 yang anjlok di ruas Stasiun Manggarai- Stasiun Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4). . (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Petugas KAI melakukan evakuasi KRL Commuter Line dengan nomor KA 2473 yang anjlok di ruas Stasiun Manggarai- Stasiun Sudirman, Jakarta, Rabu (6/4). . (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berharap PT KAI Commuter Jabodetabek serius melakukan pemeliharaan dan perawatan perkeretaapian. Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono mengatakan, untuk membenahi kerap terganggunya layanan kereta api Jabodetabek, serta anjloknya perjalanan, KCJ bisa mengantisipasinya dengan hal tersebut.

Menurutnya, Kemenhub melalui Menteri Perhubungan sudah mengirimkan surat langsung kepada Menteri BUMN Rini Soemarno dan juga Direktur Utama KCJ agar serius membenahi persoalan yang kerap terjadi. Menurutnya, Kemenhub sebatas memberi peringatan kepada KCJ untuk serius melakukan pembenahan.

"Sekarang (Kementerian) Perhubungan bisanya ngingetin aja. Kalau operator yang cuma satu di black list bagaimana, kita enggak bisa naik kereta lagi," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (27/5).

Selain itu, persoalan perlintasan sebidang juga menjadi salah satu fokusnya. Meski ia mengaku hal tersebut bukan merupakan hal yang mudah. Ia menilai, persoalan pembebasan lahan menjadi salah satu kendala utama yang kerap menghambat untuk dihapuskannya perlintasan sebidang. "Sarana perkeretaapian kadang-kadang tergantung tanah," lanjutnya.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, bahkan hingga berulang kali. Namun perlintasan sebidang pada kenyataannya tetap ada. "Kalau itu sudah disosialisasikan sampai bosan," katanya menambahkan.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement