REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keinginan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan harga daging sapi yang di bawah Rp 80 ribu dinilai sulit untuk dilakukan daerah. Hal ini karena, banyak rantai penjualan daging sapi dari tingkat peternak hingga ke tingkat konsumen.
Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung, Marlan menuturkan, harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu sebetulnya sulit dilakukan, bahkan mustahil.
"Nggak mungkin kalau di bawah Rp 80 ribu, kecuali kalau pemerintah mensubsidi harga," ujar dia, Rabu (25/5).
Menurut Marlan, penurunan harga daging sapi yang paling mungkin dilakukan yakni di kisaran antara Rp 90 ribu sampai Rp 100 ribu. "Itu juga pasti harus dari tingkat jagalnya, bukan dari pasar. Pasti kan ada pengambilan keuntungan juga," kata dia.
Seluruh pedagang daging sapi di pasar-pasar, tentu menerima pasokan dari distributor sehingga harga jual sapi saat mereka terima dari distributor pun sudah tinggi. "Kan ada beberapa tingkatan hingga sampai ke pasar. Kan ngambil untung-untung terus dari tiap tingkatan," ujar dia.
Kendati demikian, Pemkab Bandung akan terus berupaya mengendalikan harga bahan pokok jelang puasa hingga Lebaran. Tapi, kata dia, tidak mungkin bisa menekan sampai ke tingkat harga di bawah Rp 80 ribu.
"Kita akan tetap kendalikan harga, kita koordinasi dulu supaya harganya tidak terlalu melonjak. Akan rapat di bulan Juni nanti supaya harga kebutuhan pokok bisa terkendali," kata dia.
Marlan mengatakan saat ini harga daging sapi masih di kisaran Rp 120 ribu. Soal keinginan Jokowi yang menurunkan harga sampai di bawah Rp 80 ribu, belum ada respon ataupun keluhan dari para pedagang. "Belum ada respon, mereka juga kan nggak mau rugi," ujar dia.
Sementara itu, Kepala UPTD Rumah Potong Hewan Kabupaten Bandung Cecep Hendrayadi menuturkan, penurunan harga daging sapi di bawah Rp 80 ribu bisa dilakukan asalkan ada pasokan sapi dari tempat lain.
Selama ini, mayoritas sapi didatangkan dari Australia. "Saya dengar pemerintah pusat mau datangkan sapi dari India, itu bisa saja membuat harga daging sapi murah," tutur dia.
Namun, kalaupun mendatangkan sapi dari India, tetap harus dikarantina terlebih dulu mendapatkan sapi yang benar-benar layak konsumsi dan tidak berpenyakit. Sebab, jika tidak dikarantina, tentu penyakit yang diidap sapi asal India bisa berpotensi menular ke sapi lokal ataupun ke sapi yang sehat lainnya.
"Kita siap saja menerima pasokan sapi dari India. Penambahan pasokan ini bisa bikin harga daging sapi makin murah, dan bisa di bawah Rp 100 ribu di tingkat konsumen," kata dia.
Baca juga: Menko Darmin Sebut Pemerintah Hanya akan Impor Bawang dan Daging