REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor sedang mengembangkan Arboretum di stasiun Pagar Dewa dan Taman Keanekaragaman Hayati di Bedegung Kabupaten Muaraenim Sumatera Selatan.
Perusahaan berkomitmen melakukan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis dengan membuat Arboretum, kata Kepala Manajemen Mutu dan pengembangan Kapasitas Institusi/peneliti senior PKSPL IPB, Andy Afandy di Muaraenim, Jumat.
Ia mengatakan, Arboretum adalah semacam kebun botani mengkoleksi pepohonan yakni di dalam kebun botani, tumbuhan koleksi dipelihara dan diberi keterangan nama dan beberapa informasi lainnya yang berguna bagi pengunjung.
Menurut Andy, sebagai perusahaan gas negara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi menghubungkan pasokan gas bumi Indonesia sangat peduli dengan keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis.
Oleh karena itu, kata dia, perusahaan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengimplementasikan program pembuatan Arboretum di dalam stasiun Pagar Dewa dan Taman Keanekaragamaan Hayati (Kehati) di lokasi Taman Wisata Air Terjun Bedegung, Kabupaten Muaraenim.
Pengembagan Taman Kehati di lokasi Taman Wisata Air Terjun Bedegung merupakan kewajiban PT. PGN (Persero) Tbk untuk menjalankan visi dan misi perusahaan.
Selain itu, pembangunan Arboretum dan Taman Kehati juga diharapkan menjadi pembelajaran mengenai lingkungan dan keanekaragaman hayati hutan, sebagai plasma nutfah (bank genetik) menyimpan berbagai koleksi jenis tanaman (flora) di lokasi (endemik), tempat wisata pendidikan, rekreasi, tempat praktikum, magang, penelitian, dan sebagainya.
"Pengembangan taman keanekaragaman hayati dilakukan di Kawasan Wisata Air Terjun Bedegung, secara administratif masuk ke dalam wilayah Dusun I Desa Bedegung Kecamatan Tanjung Agung merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kabupaten setempat.
Pengembangan Taman Kehati merupakan upaya peningkatan kualitas lingkungan dan sumberdaya alam di kawasan air terjun Bedegung, terutama dalam menuju Indonesia Hijau dan Tahura.
Ia menjelaskan, maksud dilaksanakannya program pengelolaan keanekaragaman hayati tersebut adalah mempertahankan kualitas biodiversity melalui upaya pelestarian plasma nutfah yang terintegrasi dan terpadu.
Serta mendokumentasikan data dan informasi biodiversity secara terpadu untuk kepentingan ilmu pengetahuan generasi mendatang, katanya.
Selanjutnya, meningkatkan peran serta pemerintah setempat, masyarakat lokal dan dunia usaha dalam upaya pengelolaan biodiversity, kata Andy.
Sementara tujuan pengelolaan keanekaragaman hayati dari PGN adalah terlaksananya upaya-upaya pengelolaan pelestarian ekosistem terintegrasi dan terpadu dengan program pemerintah dan mitra kerja lain untuk mempertahankan biodiversity yang sehat, lestari, dan mensejahterakan masyarakat, katanya.
Menurut dia, sasaran khusus dari program ini yaitu meningkatnya upaya pelestarian biodiversity di kawasan tertentu, tersedianya program pelestarian bodiversitas yang terencana dan terukur serta pelestarian ekosistem di kawasan tertentu.
Selanjutnya, tetap terjaga dan terlindunginya keberadaan plasma nutfah hutan tropis khas Sumatera melalui pengembangan taman keanekaragaman hayati.
Ia menambahkan, terbentuknya kelembagaan kelompok pengelola taman keanekaragaman hayati oleh masyarakat lokal di sekitar kawasan yang memfungsikan diri melaksanakan perencanaan, penanaman, merawat, memonitor, menjaga, dan meningkatkan nilai guna kawasan bagi kegiatan masyarakat misalnya ekowisata, dan lain-lain.
Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dan mitra kerja lain dalam upaya perbaikan kualitas keanekaragaman hayati mulai perencanaan, implementasi, perawatan dan monitoring, serta mengupayakan peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat lokal sekitar kawasan melalui kegiatan terkait dengan pemanfaatan kawasan.