REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Salah satu investor dari Perancis membidik usaha dengan rencana membangun solar cell sebagai pembangkit listrik yang paling menjanjikan dan bersifat berkelanjutan di Gorontalo.
"Berbagai infrastruktur yang kami rencananya akan dibangun di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, membutuhkan pasokan listrik yang besar, maka untuk mewujudkannya, Pemkab Gorontalo mendapat tawaran dan dukungan dari investor dari Perancis untuk melakukan kerja sama dalam pembangunan solar cell," ungkap Bupati Nelson Pomalingo, Kamis (19/5).
Tawaran pembangunan solar cell akan segera diwujudkan dengan penandatangan kerja sama dengan pihak investor. General Manager South Asia Laurent Bedreddine saat bertemu Bupati Nelson di Kantor Bupati Gorontalo, mengatakan untuk pembangunan solar cell dibutuhkan sekitar 40 hektare lahan dengan syarat lokasi tersebut harus berdekatan dengan gardu listrik.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Nelson menjelaskan bahwa di Kabupaten Gorontalo banyak lahan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pembangkit listrik itu. "Nanti akan kita pilih lokasi yang tepat, seperti di daerah Bongohulawa yang berada di dekat bumi perkemahan, kita juga memiliki lahan Hak Guna Usaha (HGU) di Tabongo dan lahan di Desa Haya-Haya yang akan dijadikan Satelit Pendidikan," ucap bupati.
Ia mengatakan, di beberapa lokasi tersebut dapat menjadi lokasi yang representatif untuk pembangunan solar cell karena berdekatan dengan gardu listrik. Kerja sama ini akan memutar roda ekonomi kerakyatan, karena tenaga kerja yang akan digunakan adalah masyarakat Kabupaten Gorontalo.
"Kami pun akan segera menyiapkan berbagai persayaraktan administrasi terkait dengan perizinan lahan, serta mediasi langsung dengan pihak PLN," tutur Bupati Nelson.