Sabtu 14 May 2016 18:46 WIB

Perusahaan Jerman Tarik Investasi di Inggris Jelang Referendum

Siemens
Foto: siemens.com
Siemens

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perusahaan Jerman menarik investasi mereka di Inggris menjelang penyelengaraan referendum 23 Juni terkait keanggotaan Inggris di Uni Eropa. Kalangan industri Jerman semakin berpendapat keluarnya Inggris akan mempengaruhi perekonomian kedua negara.

Data dari Bundesbank yang didapatkan Reuters menunjukkan investasi asing langsung Jerman ke Inggris turun sebesar enam persen dalam kuartal pertama tahun ini menjadi lima miliar dolar AS. Penurunan itu menyusul sebuah penurunan tahunan yang sudah menurun drastis sebesar lebih dari 40 persen pada 2015.

"Keluarnya Inggris itu berarti sebuah ketidakpastian bagi para perusahaan Jerman yang melakukan bisnisnya di Inggris. Perusahaan-perusahaan menanggapi hal ini, mereka menunda atau mengurangi investasi mereka," kata Markus Kerber, kepala manajer dari Federasi industri Jerman BDI.

Melihat adanya kekhawatiran dari peeusahan-perusahaan dan para investor Jerman sebelum diadakannya referendum Inggris, Kerber mengatakan keluarnya Inggris akan mengarah kepada ketidakpastian hukum yang buruk selama setidaknya dua tahun ke depan, menyebabkan adanya risiko ekonomi bagi Inggris dan Jerman.

Sejumlah perusahaan Jerman merupakan investor terbesar bagi Inggris Raya, dengan 2.500 anak perusahaan dan sekitar 500 ribu pegawai Inggris dalam sektor seperti pelayanan finansial, produksi, transportasi, energi dan perdagangan, menurut German Industry UK.

Perusahaan Jerman pada umumnya menolak mengeluarkan komentar terkait rencana investasi mereka di Inggris, terdapat sejumlah tanda para manajer menjadi semakin khawatir menjelang diadakannya referendum.

"Dari pandangan kami, itu akan memberikan keuntungan, terutama dalam bentuk kekayaan dan ketenagakerjaan jika Inggris tetap berada dalam Uni Eropa," seorang juru bicara dari Siemens mengatakan.

Dia mengatakan jika Inggris benar-benar akan meninggalkan Uni Eropa, Siemens tidak akan menghentikan aktivitas bisnisnya di negara itu. "Namun keluarnya Inggris akan berpengaruh saat adanya pengambilan keputusan terkait investasi mendatang," katanya.

Seperti banyaknya perusahaan Jerman lain di Inggris, Siemens mengirimkan sepucuk surat kepada 14 ribu orang pekerja asal Inggrisnya bulan lalu, memperingatkan akan adanya risiko yang akan dihadapi perusahaan jika Inggris memilih untuk keluar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement