Selasa 10 May 2016 19:03 WIB

Luar Batang Dapat 'Jatah' Air Bersih 52 Liter/Detik

Palyja
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Palyja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasokan air baku di Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara cukup terbatas. Corporate Communications & Social Responsibilities Head PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) Meyritha Maryanie mengatakan wilayah Luar Batang di Utara Jakarta salah satu wilayah pelayanan yang terjauh dari instalasi operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah Barat DKI Jakarta yang berbasis di Pejompongan ini.

Meyritha mengatakan jarak yang jauh ini menyebabkan wilayah Luar Batang cukup sensitif terhadap fluktuasi persediaan. Berdasarkan data dari Palyja, wilayah Luar Batang mendapat 'jatah' pasokan sekitar 52 liter per detik atau sekitar 135 ribu m3/bulan. "Beberapa waktu yang lalu kami melakukan optimasi jaringan di wilayah tersebut yang menyebabkan terganggunya pasokan ke wilayah Luar Batang," ujar dia, kepada Republika.co.id, Selasa (10/5).

Diberitakan sebelumnya, warga Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara mengeluhkan pasokan air yang mulai berkurang. Meyritha mengatakan terganggunya pasokan air di wilayah tersebut juga disebabkan adanya temuan pipa bocor ukuran diameter 400mm di sekitar Gedong Panjang. Alhasil, untuk memperbaikainya Palyja terpaksa melakukan penutupan Valve.

"Akan tetapi tadi pagi pekerjaan perbaikan kebocoran sudah selesai dan di beberapa tempat air sudah mengalir kembali," katanya.

Dia menuturkan masalah pasokan air bersih sangat tergantung dari pasokan air baku yang dipasok oleh pihak ketiga. Sejak awal kerjasama di tahun 1998, belum ada tambahan air baku yang signifikan. Sementara jumlah pelanggan yang dilayani telah bertambah dua kali lipat. Untuk dapat memenuhi permintaan air seluruh warga Jakarta, kata dia, Palyja warga memerlukan tambahan air baku.

"Yang nota bene di luar kontrol kami," kata dia.

Sementara itu, tingkat kehilangan air di Luar Batang adalah sekitar 56 persen. Tingkat kehilangan ini bukan hanya disebabkan oleh pencurian. Palyja mencatat tingkat kehilangan air di Luar Batang ini sangat tinggi dibanding rata-rata Palyja yang sekitar 39 persen. Tingginya angka kehilangan air ini terutama karena kehilangan air secara fisik atau jaringan yang kurang baik atau korosif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement