Senin 09 May 2016 18:03 WIB

Konsumsi BBM Nonsubsidi Melonjak 30 Persen Selama Liburan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Dispenser pertalite
Foto: ROL/Andi M Arief
Dispenser pertalite

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi Pertalite dan Pertamax pada libur panjang akhir pekan lalu naik nyaris 30 persen dari total rata-rata penyaluran harian. Hingga Kamis (5/5), rata-rata konsumsi Pertalite selama arus keberangkatan tercatat di atas 9.000 KL per hari atau bertambah 30 persen dari total rata-rata penyaluran harian sebesar 6.950 KL.

Adapun, konsumsi rata-rata Pertamax hingga hari yang sama juga bertambah sekitar 30 persen mencapai lebih dari 12.800 KL per hari dibandingkan total rata-rata penyaluran harian sekitar 9.750 KL. Penyaluran Pertamax bahkan sempat tembus 14 ribu KL pada H-1 masa libur.

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menjelaskan, untuk konsumsi Premium stabil di kisaran 72 ribu KL per hari. Adapun, Solar hanya terserap 86 persen atau sekitar 30.091 KL dari total rata-rata penyaluran harian sebesar 35.173.

Sebelumnya Pertamina sempat memproyeksikan, selama masa libur panjang akhir pekan lalu akan ada peningkatan konsumsi BBM rata-rata sekitar 10 persen dari konsumsi harian normal.  Kenaikan sekitar 10 persen diproyeksikan terjadi karena faktor banyaknya masyarakat yang memanfaatkan waktu libur panjang untuk kegiatan wisata yang lazimnya menyebabkan peningkatan konsumsi BBM.

“Kami melihat peningkatan stok Pertamax Series dan juga Pertalite mampu memenuhi tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi seperti selama masa libur panjang  kemarin. Adapun Solar lebih rendah karena selama masa libur panjang angkutan barang memang relatif turun,” kata Wianda.

Dia menambahkan, Pertamina telah menginstruksikan kepada seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk melakukan penebusan delivery order BBM mulai tanggal 1 Mei 2016 dengan jumlah lebih banyak dari kebutuhan normal untuk mengatasi peningkatan kebutuhan tersebut. Bahkan  khusus untuk Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamina telah meningkatkan persediaan seperti stok Pertamax yang biasanya sekitar 290 ribu KL menjadi 330 ribu KL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement