REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Area Manado Heriyadi meminta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kualitas, menghadapi tantangan pasar bebas.
"Dari akses permodalan, sebenarnya pemerintah telah memiliki program membuka akses pembiayaan melalui sejumlah perbankan dengan kucuran Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata Heriyadi di Manado, Sabtu (7/5).
Dia mengatakan Bank Mandiri, yang turut menyalurkan KUR bagi pelaku usaha, dengan bunga single digit yakni sembilan persen per tahun.
"Kami memiliki program KUR yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha. Dengan bunga yang tergolong rendah ini seharunya menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Dalam menggelontorkan pembiayaan, perbankan tetap harus menerapkan prinsip kehati-hatian, sebagai upaya meminimalisir kredit bermasalah," ungkap Heriyadi.
Industri Kecil Menengah di Sulut tumbuh 4,58 persen (year on year) pada tahun 2015, dengan jumlah 83.879 usaha. Namun, penyerapan tenaga kerja oleh IKM di Sulut tergolong rendah, jika disandingkan dengan sharenye terhadap total unit usaha yang mencapai 88,15 persen yaitu sebesar 21,48 persen.
Sementara kontribusi IKM terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto sebesar 31,96 persen. Andrei Angouw yang juga merupakan pengusaha sekaligus ketua DPRD Sulut dari PDI-P ini mengungkapkan, idealnya dua persen dari total jumlah penduduk suatu daerah berprofesi sebagai pengusaha termasuk pelaku UMKM.
"Ini menjadi syarat pengembangan ekonomi yang lebih baik bagi daerah kita. Untuk bisa mewujudkannya, kita memang harus bekerja ekstra keras secara bersama-sama baik pemerintah, legislator dan stakeholder terkait. Pemerintah punya fingsi meningkatkan skill pelaku UMKM, memberi mereka akses permodalan, termasuk pengawasan lembaga perizinan," ungkap Angouw.