Senin 02 May 2016 23:49 WIB

Memulai Usaha dari Masjid

Obat-obatan herbal
Foto: dok istimewa
Obat-obatan herbal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Founder Alanabi, Rizalman mengaku mengaku prihatin terhadap serbuan obat-obat dan minuman herbal yang justru tidak dipegang kaum Muslim. Padahal Nabi Muhammad selalu menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan segala penyakit.  

Ini yang kemudian membuat ia bersama empat orang kawannya membuat satu produk obat herbal bernama Alanabi pada 2014. Tak cuma kemasan, resepnya pun sangat berbeda dibanding obat-obat yang sudah ada. 

Satu produk unggulannya adalah minuman herbal penghangat tubuh dari buah kurma, jahe merah, madu, minyak zaitun, jintan, dan buah delima. "Produk ini bermula dari kumpul-kumpul di pengajian Ahad pagi di kawasan Bintaro, Tangsel," kata dia, Senin (2/5). 

Meski memiliki konsep, kata dia, namun tak mudah untuk mengimplementasikan produk. Setelah melalui uji coba produk berkai-kali, baru kemudian ditemukan produk yang pas dengan desain bagus, pabrik mumpuni, dan modal yang cukup.

"Dengan serba terbatas, kami menyewa pabrik untuk memproduksi obat herbal ini. Tapi masalahnya ternyata tak cuma sampai itu, ada rantai distribusi yang belum terpikirkan," kata Rizal.

Berbekal jaringan pengajian, para pendirinya pun memilih berjualan dari masjd ke masjid. Mereka juga merekrut rekanan untuk menjadi reseller dan menyasar pasar daring.

Sayangnya, penjualan tak bisa mendongkrak. Hingga muncul kabar baik pada awal tahun ini. Satu perusahaan besar distributor obat-obatan melirik produk tersebut. "Mereka menawari kontrak dengan produksi massal, termasuk membangun pabriknya. Kami sudah MoU, tinggal pelaksanaan," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement