Ahad 01 May 2016 23:45 WIB

BRI Syariah Dukung Penguatan Daya Saing SDI dan Teknologi

Rep: fuji pratiwi/ Red: Taufik Rachman
BRI Syariah
Foto: Darmawan/Republika
BRI Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dengan kemampuan yang dimiliki, BRI Syariah mendukung penguatan edukasi keuangan syariah dengan mengendepankan aspek manfaat. Dengan fokus pada institusi pendidikan dan jaringan terkait, BRI Syariah berharap bisa ikut meningkatkan daya saing sumber daya insani (SDI) dan teknologi sektor keuangan syariah.

Direktur Komersial Indra Praseno menjelaskan, dengan berada dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), persaingan Indonesia ke depan akan bertumpu pada SDI dan teknologi. Indra menyadari, mayoritas SDI di industri merupakan migrasi industri perbankan konvensional.

Dalam konteks ini, dengan kemampuan yang dimiliki, BRI Syariah fokus pada penguatan pengetahuan dan praktik perbankan syariah bagi mahasiswa di berbagai perguruan tinggi dan literasi keuangan syariah di lembaga pendidikan menengah dan dasar serta masyarakat secara umum.

Untuk level perguruan tinggi, BRI Syariah ingin menjembatani celah teori perkuliahan di kampus dengan praktik di industri. Sebagai pelaku industri, BRI Syariah merasakan ketatnya persaingan mendapatkan SDI mumpuni sementa industri perbankan terus tumbuh. Melalui jaringan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (AFEBI), BRI Syariah sudah memfasilitasi minibanking menggunakan perangkat lunak SALAM BRIS dengan 74 perguruan tinggi.

Perangkat lunak karya anak bangsa ini diharapkan membantu praktik mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Karena teknologi terus berkembang, ke depan BRI Syariah bertekad untuk tetap meningkatkan kualitas SALAM BRIS agar lebih bagus. BRI Syariah bisa muncul dengan terknologi baru agar menarik dan manfaat yang lebih terasa. Dengan begitu, bank syariah jadi sama canggihnya dengan konvensional.

''Dari 74 perguruan tinggi, ada 50 perguruan tinggi yang sudah aktif menggunakan SALAM BRIS. Implementasinya bertahap menyesuaikan kesiapan infrastruktur dari tiap perguruan tinggi,'' tutur Indra di Kantor BRI Syariah, Jumat (29/4). Tahun ini, BRI Syariah berharapan semua 74 perguruan tinggi sudah bisa menggunakan SALAM BRIS.

Melalui program yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), BRI Syariah juga mendukung edukasi keuangan syariah melalui Simpel iB dan Tabunganku untuk semua level pendidikan, dari PAUD hingga perguruan tinggi. Ada pula Tabungan Impian yang bisa dimanfaatkan sebagai tabungan rencana pendidikan.

Bagi pelajar sekolah umum, madrasah dan pesantren, fokus edukasi keuangan syariah melalui produk yang mudah. Edukasi yang dilakukan BRI Syariah juga menyasar guru-guru sebagai bagian penting dunia pendidikan. Karena itu, BRI Syariah juga berusaha membuka jaringan dengan dinas pendidika daerah.

Kegiatan tanggungjawab sosial perusabaan (CSR) terkait pendidikan dilakukan BRI Syariah melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan lembaga filantropi lain.

Group Head Funding & Banking Services Wijayanto menjelaskan, SALAM BRIS menggunakan teknologi terkini web-base menggunakam sistem cloud sehingga bisa diakses dimana saja dan memudahkan mahasiswa mengikuti praktikum. ''Nantinya sistem cloud akan dipusatkan di Jakarta jadi lebih ringkas dan bisa diakses lebih banyak orang,'' ungkap Wijayanto.

SALAM BRIS saat ini sudah digunakan perguruan-perguruan tinggi di bawah Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Agama seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Brawijaya Malang, dan Universitas Sumatera Utara. BRI Syariah berharap semua perguruan tinggi yang mempunyai fakultas ekonomi dan bisnis Islam atau yang menyelenggarakan mata kuliah ekonomi syariah bisa bekerja sama.

Untuk tingkat sekolah menengah, Wijayanto mengatakan edukasi tidak lanngsung pernah dilakukan BRI Syariah dengan menggelar lomba menulis cerita pendek. Dengan tema menabung dan ibu dan bekerja sama di 48 jaringan sekolah Al Azhar, 1000 naskah diterima dan naskah-naskah pemenang dibuat kumpulan cerpen.

BRI Syariah juga jadi penyalur bantuan program pendidikan Indonesia Pintar (PIP) dan Beasiswa Kementerian Agama. Untuk PIP, BRI Syariah menyalurkan kepada 2.040 siswa penerima sebesar masing-masing Rp 5 juta per siswa. Sementara Beasiswa Kementerian Agama disalurkan BRI Syariah kepada 80 ribu siswa dengan besaran bervariasi berdasarkan daerahnya.

Saat ini, ada 25 perguruan lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan BRI Syariah untuk melayani pembayaran biaya pendidikan bulanan. Hingga akhir tahun ini, BRI Syariah berharap bisa bekerja sama dengan 50 lembaga pendidikan tinggi, menengah dan tinggi.

Head of Corporate Communication Department BRI Syariah Nanang Wahyudi menambahkan, bersama OJK dan industri, direksi BRI Syariah juga ikut dalam CEO Mengajar untuk mengedukasi siswa dan guru seputar keuangan syariah. Edukasi masif melalui aneka ekspo seperti iB Vaganza dan Keuangan Syariah Fair juga dimanfaatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement