Kamis 28 Apr 2016 12:58 WIB

Investor Cina Bidik Investasi Pengolahan Sagu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Dua orang pekerja tengah memotong pohon sagu
Dua orang pekerja tengah memotong pohon sagu

REPUBLIKA.CO.ID, GUANGZHOU -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, investor Cina siap menanamkan modalnya di sektor pengolahan sagu. Investor dari Negeri Tirai Bambu tersebut membidik wilayah Papua Barat karena memiliki bahan baku sagu yang melimpah.

“Industri ini memerlukan lahan seluas 20 hektar dan dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal,” ujar Franky dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4).

Menurut Franky, selain mengolah sagu untuk bahan baku makanan, perusahaan juga akan memanfaatkan sisa sagu hasil proses produksi atau sampah sagu untuk membangun pembangkit listrik tenaga sampah (biomass). Pembangkit listrik tersebut akan digunakan untuk membangkitkan listrik yang dibutuhkan oleh perusahaan. Franky mengatakan, rencana investasi perusahaan tersebut sebesar 132,4 juta dolar AS.

"Perusahaan meminta bantuan BKPM untuk dapat memberikan data dan informasi yang dibutuhkan seperti lokasi yang tepat, seberapa besar kapasitas sagu produksi masyarakat Papua Barat, dan kondisi infrastruktur," kata Franky.

Franky menambahkan, perusahaan akan memanfaatkan bahan baku sagu dari masyarakat, dan bila kurang perusahaan akan membangun kebun sagu sendiri sehingga memerlukan lahan yang cukup luas. Franky mengatakan, pemerintah Indonesia siap mendukung rencana investasi ini dan akan menyiapkan data-data yang diperlukan oleh perusahaan.

"Sekarang adalah momentum yang tepat bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia," kata Franky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement