Selasa 26 Apr 2016 08:58 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Korsel Melemah Jadi 0,4 Persen

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan (Korsel) pada kuartal pertama 2016 jatuh ke tingkat terendah dalam tiga kuartal, meningkatkan kekhawatiran tentang tren pertumbuhan rendah yang berkepanjangan.

Data Bank Sentral Korsel, Bank of Korea (BOK) menunjukkan pada Selasa (26/4),produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan mencapai 371,85 triliun won (323,9 miliar dolar AS) selama periode Januari-Maret, naik 0,4 persen dari periode tiga bulan sebelumnya.

Pertumbuhan kuartal pertama merupakan yang terendah sejak kuartal kedua 2015 ketika PDB riil naik pada tingkat yang sama 0,4 persen, karena dampak negatif dari wabah MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

Setelah mencapai posisi terendah 0,3 persen pada kuartal keempat 2014, tingkat pertumbuhan berbalik naik mencapai puncak 1,2 persen pada kuartal ketiga 2015, sebelum jatuh lagi menjadi 0,7 persen pada kuartal keempat tahun lalu dan 0,4 persen pada kuartal pertama tahun ini.

Dari tahun sebelumnya, PDB riil meningkat 2,7 persen pada kuartal pertama tahun ini. Pendapatan domestik bruto (GDI) meningkat 2,8 persen pada basis tahunan.

Pelambatan pertumbuhan pada kuartal pertama ini disebabkan melemahnya ekspor dan konsumsi masyarakat. Pekan lalu, BOK merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi 2016 dari 3,0 persen menjadi 2,8 persen di tengah kekhawatiran tentang ketidakpastian ekonomi di dalam negeri dan luar negeri.

Pemerintah Korea Selatan memperkirakan pertumbuhan 2016 di atas 3,0 persen, tapi lembaga riset swasta menurunkan perkiraan mereka ke kisaran tengah 2,0 persen.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement