REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak mentah dunia terdorong lebih tinggi lagi pada Senin (11/4) atau Selasa (12/4) pagi WIB menjelang pertemuan produsen-produsen minyak utama untuk membahas pembatasan produksi yang banyak ditunggu pada pekan depan di Qatar.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei naik 64 sen menjadi berakhir di 40,36 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, bertambah 89 sen menjadi menetap pada 42,83 dolar AS per barel di perdagangan London.
Keuntungan menambah kenaikan lebih dari enam persen pada Jumat (8/4) lalu, setelah data menunjukkan penurunan stok dan produksi yang lebih lemah di AS.
Bart Melek dari TD Securities mengatakan bahwa fokus tetap pertemuan produsen-produsen utama pada 17 April di Doha yang bisa menghasilkan perjanjian untuk membatasi produksi guna menopang harga minyak mentah. Tapi Tim Evans, analis dari Citi Futures, mengatakan laporan produksi yang tinggi di Rusia dan Irak adalah sinyal mengkhawatirkan untuk pasar yang kelebihan pasokan. Demikian pula berita bahwa Kuwait berencana untuk meningkatkan produksinya segera setelah akhir 2016.
Produsen-produsen ini mungkin hanya mendapatkan peningkatan terakhir mereka ke pasar menjelang pembekuan, tapi rasanya tidak konsisten dengan semangat pembatasan produksi dan menimbulkan keraguan mengenai kemungkinan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati," kata Evans.