REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengaku kagum dengan terobosan yang dilakukan Korps Lalu Lintas (Korlantas) terkait penggunaan teknologi untuk layanan kepada publik seperti SIM daring (online).
"Waktu saya dapatkan SIM, usia saya 17 tahun, itu sangat tradisional, belakangan saya perpanjangan SIM bisa di mall, kagum dengan Korlantas," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Kamis (31/3).
Ia mengakui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) cukup tertinggal dalam pemanfaatan teknologi untuk layanan berbasis massal. "Perhubungan menurut saya tertinggal. Waktu pertama disini, banyak layanan massal nggak ada sistemnya," lanjutnya.
Ia mencontohkan, balai pengujian milik Kemenhub misalnya, yang dari dahulu tidak pernah diurus dengan maksimal. Dia meminta untuk segera dibenahi, bahkan jika perlu dimasukan dalam RAPBN 2016. Menurutnya, Kemenhub tidak bisa terus menerus meminjam Puspitek di Serpong, Tangerang Selatan.
"Menurut saya marka dan rambu jalan penting, tapi ini lebih penting, masa nggak punya sistem uji tipe (kendaraan). Ini, perubahan besar (VTA Online)," ungkapnya.
Kemenhub pada hari ini (Kamis, 31/3) resmi meluncurkan layanan uji tipe kendaraan bermotor secara daring bernama nama vehicle type approval (VTA) online.