Selasa 29 Mar 2016 17:30 WIB

Pertamina Sebut Penjualan BBM 2016 Tutupi Kerugian 2015

Red: Nur Aini
 Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Petugas mengisi bahan bakar jenis premium di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta, Rabu (30/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina menyebut penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Premium dan Solar sepanjang 2016 ini bisa menutupi kerugian perusahaan dari penjualan jenis yang sama pada 2015 lalu.

"Penjualan kita pada 2016 ini, dibandingkan dengan 'loss' (kehilangan) tahun lalu sudah bisa tertutup-lah," kata Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang usai diskusi di salah satu hotel di Jakarta, Selasa (29/3).

Pertamina juga pernah mengaku mengalami kerugian sebesar Rp 6,3 triliun dari penjualan Premiun selama 1 Januari 2015-31 Desember 2015. Keuntungan yang diperoleh Pertamina tersebut, kata Ahmad, telah disampaikan kepada pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM, dan akan diperiksa secara rinci oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Keuntungan tersebut saya sudah sampaikan ke Ditjen Migas, nanti akan diaudit BPK dan akan diumumkan pemerintah," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, harga BBM yang dijual di SPBU untuk jenis Premium saat ini, yaitu Rp 7.050 per liter dan Solar seharga Rp 5.650 tiap liternya dan diklaim sudah berada di atas harga keekonomian.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, harga BBM jenis Premium sudah di bawah Rp 5.000 per liter sejak akhir Desember 2015, sedangkan Solar sudah di bawah Rp 4.000 tiap liternya. Harga keekonomian BBM jenis Premium mencapai titik terendahnya pada tanggal 3 Februari 2016, yaitu sebesar Rp 4.800 per liter.

Baca juga: Dikenai Cukai, Pertamina Sebut Harga BBM Bisa Naik Tajam

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement