Selasa 29 Mar 2016 11:01 WIB

Jokowi tak Ingin Bergantung pada Pengampunan Pajak

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak ingin terlalu menggantungkan kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 dengan program pengampunan pajak (tax amnesty). Kata Jokowi, pemerintah sudah menyiapkan skenario apabila program pengampunan pajak tidak jadi diterapkan tahun ini.

"Ada atau tidak tax amnesty, kami sudah buat kalkulasi. Artinya, tidak ada ketergantungan dengan tax amnesty," kata Jokowi di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (29/3).

Program pengampunan pajak merupakan salah satu 'senjata' pemerintah untuk menambah penerimaan negara tahun ini. Namun, hingga kini Rancangan Undang-Undang Pengampunan Pajak belum juga dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

(Baca: Jokowi Senang Pegawai Pajak Banyak yang Berusia Muda)

Jokowi belum bisa memastikan apakah target penerimaan negara dalam APBN 2016 akan diturunkan atau tidak jika pengampunan pajak batal diterapkan. "Masih dalam proses kalkulasi kalau mau diubah di APBN Perubahan. Kami tidak ingin terlalu optimistis. Optimitis tapi realistis," ujar Jokowi.

Dalam APBN 2016,  target pendapatan negara ditetapkan Rp 1.822,5 triliun. Terdiri dari penerimaan pajak Rp 1.360,1 triliun, kepabeanan dan cukai Rp 186,5 triliun, penerimaan negara bukan pajak Rp 273,8 triliun, dan penerimaan hibah Rp 2 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement