REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) yang baru diluncurkan pada awal Februari 2016 cukup diminati investor di pasar modal.
"Indeks LQ 45 (kelompok 45 saham unggulan di BEI) memiliki pertumbuhan per tahunnya sekitar 15 persen atau lebih tinggi dibandingkan produk lainnya seperti deposito yang sekitar 6 persen. Data itu yang menjadi salah satu faktor yang menarik minat investor terhadap produk derivatif itu," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Kamis (24/3).
Ia mengemukakan bahwa LQ-45 futures memiliki tiga jenis seri kontrak berjangka indeks LQ45, yakni seri LQ45G6 dengan jatuh tempo pada bulan Februari, seri LQ45H6 (Maret), dan seri LQ45J6 (April). Berdasarkan data BEI per Februari 2016, tercatat total frekuensi perdagangan LQ-45 futures sebanyak 55 kali transaksi. Terdiri dari seri LQ45G6 sebanyak 30 kali transaksi, LQ45H6 18 kali transaksi, dan LQ45J6 tujuh kali transaksi.
"Produk derivatif masih jalan terus dengan baik, diharapkan terus meningkat peminatnya," ucap Tito.
LQ-45 futures merupakan janji untuk menjual atau membeli kontrak indeks efek LQ-45 dengan penyelesaian di waktu yang akan datang, yang mewajibkan setiap pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.