Rabu 23 Mar 2016 19:57 WIB

Taspen Life Cetak Pertumbuhan Pendapatan 92 Persen

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono (tengah) bersama Direktur Keuangan Pask Suartha (kiri) dan Direktur Teknologi dan Operasional Nelson (kanan) berbincang disela Paparan Kinerja 2015 di Jakarta, Rabu (23/3).
Foto: Antara/Audy Alwi
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono (tengah) bersama Direktur Keuangan Pask Suartha (kiri) dan Direktur Teknologi dan Operasional Nelson (kanan) berbincang disela Paparan Kinerja 2015 di Jakarta, Rabu (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Asuransi JiwaTaspen (Taspen Life) mencatat pendapatan sepanjang 2015 sebesar Rp 290,2 miliar atau tumbuh 92 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan pertumbuhan pendapatan tersebut ditopang oleh meningkatnya penerimaan premi dan hasil investasi yang dilakukan perusahaan.  Pada akhir 2015, aset perseroan tercatat sebesar  Rp 2,7 triliun atau meningkat 528 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari sisi laba, Taspen Life mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 244 persen atau senilai Rp 42,7 miliar dibandingkan pada 2014 senilai Rp 12,4 miliar. Berdasarkan hasil audit per 31 Desember 2015, Taspen Life tercatat memiliki Risk Base Capital (RBC) atau tingkat kecukupan modal pada 194 persen atau telah memenuhi ketentuan Otoritas Jasa Keungan (OJK) terkait tingkat solvabilitas paling sedikit 120 persen.

“Di usia perusahaan yang baru dua tahun beroperasi, kinerja tersebut menjadi motivasi kami untuk terus tumbuh dan berinovasi. Dari sisi aset, Taspen Life  juga telah masuk peringkat perusahaan asuransi kelas menengah,” kata Maryoso dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Rabu (23/3).

Saat ini, jumlah peserta Taspen Life sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 336.637 peserta dengan jumlah pemegang polis sebanyak 47 perusahaan/instansi. Dalam melayani peserta, saat ini Taspen Life Bekerjasama dengan 53 kantor cabang PT Taspen (Persero) seluruh Indonesia.

“Kami optimistis ke depan kinerja akan terus meningkat dan nasabah semakin bertambah. Terlebih mengacu pencapaian kinerja kami yang positif setelah 2 tahun resmi beroperasi,” jelasnya.

Pada 2016, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan premi sebesar Rp 180 miliar atau naik sebesar 43 persen dibanding dengan pendapatan premi tahun 2015 senilai Rp 126 miliar. Pencapaian target tersebut akan didukung oleh rencana perseroan untuk terus menggarap captive market berupa peningkatan manfaat kesejahteraan karyawan di lingkungan PNS, BUMN, dan korporasi-korporasi lainnya serta peluncuran dua produk baru berupa program asuransi jiwa individual.

“Melalui program-program ini, kami berharap dapat lebih memberikan manfaat yang maksimal bagi peserta,” jelas Maryoso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement