Rabu 16 Mar 2016 19:37 WIB

Bukopin akan Manfaatkan Insentif Pengembangan Layanan Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
 Teller melakukan aktifitas di kantor Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Selasa (6/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Teller melakukan aktifitas di kantor Bank Syariah Bukopin, Jakarta, Selasa (6/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --Bank Bukopin akan memanfaatkan insentif yang disediakan regulator jika entitas induk mengembangkan jaringan anak syariah atau unit syariah melalui layanan syariah perbankan (LSB) atau layanan syariah (LS).

Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan insentif dari regulator akan dimanfaatkan melalui pengembangan LBS. Sebagai induk, Bank Bukopin pasti akan membesarkan anak usahnya, termasuk Bank Syariah Bukopin (BSB).

Pengembangan organik seperti penambahan modal, kata dia, pasti dilakukan. Mengundang investor untuk BSB bisa saja dilakukan dengan mempertimbangkan perkembangan situasi dan minat.

''Wacana penawaran saham perdana ke publik (IPO) ada, kita lihat perjalanannya ke depan,'' ungkap Glen usai paparan kinerja 2015 di Kantor Bank Bukopin, Jakarta, Rabu (16/3).

Sejauh ini, perkembangan BSB dinilai positif. Di akhir 2015 aset BSB sebesar Rp 5,8 triliun, DPK sebesar Rp 4,8 triliun, pembiayaan Rp 4,3 triliun, dan laba Rp 40 miliar.

Dalam POJK Nomor 2/POJK.03/2016 tentang pengembangan jaringan kantor perbankan syariah dalam rangka stimulus perekonomian nasional bagi bank disebutkan, insentif berupa pengurangan alokasi modal inti kantor cabang baru dan lama serta perimbangan penyebaran jaringan kantor diberikan kepada BUK yang membantu pengembangan jaringan BUS atau UUS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement