Rabu 16 Mar 2016 11:13 WIB

IFC Incar BTPN Syariah

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Bank BTPN Syariah
Foto: ekonomisyariah.info
Bank BTPN Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski International Finance Corporation (IFC) sudah secara terbuka menyampaikan ketertarikan kepada BTPN Syariah, entitas induk bank syariah tersebut, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN), belum membicarakan hal ini dengan IFC.

Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana mengatakan, sejak 2009 IFC sudah memberi pinjaman kepada BTPN dan saat ini jumlahnya mencapai Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. IFC juga pemegang saham BTPN kurang dari dua persen.

(Baca: Bank Syariah Harus Punya Cara Jitu Atasi Pembiayaan Bermasalah)

Untuk BTPN Syariah, Ongki mengaku BTPN akan melihat dulu. Jika ada kebutuhan, BTPN akan diskusi bersama IFC atau mencari alternatif yang lain. ''Pembicaraan spesifik tentang BTPN Syariah belum ada,'' kata Ongki di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (16/3).

Dengan IFC, BTPN bicara sebagai grup. Pembicaraan dengan IFC pun bukan hanya soal pendanaan, banyak hal lain yang BTPN dan IFC kerja samakan misalnya pembiayaan pertanian dan perbankan nirkantor.

IFC sedang mencari sektor bisnis baru dan melihat industri keuangan syariah Indonesia jadi sektor yang cukup bagus. Selain BTPN Syariah, IFC juga memerhatikan Bank Muamalat, Bank Syariah Mandiri dan Bank Danamon Syariah.

Empat bank syariah ini dinilai potensial dan IFC berharapan rencana ini bisa direalisasikan pada 2016 baik berupa ekuitas atau pembiayaan. Untuk ekuitas, IFC akan selalu mengambil porsi minoritas di bawah 20 persen. Namun, IFC tidak memasang angka spesifik alokasi untuk keuangan syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement