Rabu 16 Mar 2016 07:27 WIB

Pemkot Malang Adopsi Model Pembiayaan Baznas

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi riil dengan meningkatkan pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal itu ditekankan Wakil Wali Kota Malang, Sutiaji saat membuka Workshop Peningkatan Kualitas Pelayanan sebuah BPR di Malang, Selasa (15/3).

Dijelaskan, pertumbuhan ekonomi riil cukup penting mengingat kondisi perekonomian nasional sedang melesu. Lesunya perekonomian nasional, lanjutnya, dapat dilihat dari makin lebarnya kesenjangan antara masyarakat kaya dan miskin.

"Ini harus menjadi catatan bagi pemerintah daerah," kata Sutiaji.

Guna menumbuhkan UMKM, salah satu komponen yang mutlak diperhatikan adalah bantuan modal agar usaha itu bisa hidup."Kami saat ini sedang mencari pola, bagaimana mengembangkan bantuan kepada UMKM," tandasnya.

Sutiaji mengungkapkan model pembiayaan yang ada di Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang bisa dijadikan contoh pemberian bantuan tanpa menggunakan bunga. Pengembalian bantuan dilakukan dengan sistem shodaqoh. Ia meyakini sistem tersebut lebih bermanfaat dari bunga. Sutiaji juga mengkritisi beberapa bank yang hanya mau memberi bantuan modal kepada para pengusaha besar dan mengabaikan para pelaku UMKM. 

Kepala Bagian Perekonomian Kota Malang, Rinawati, mengatakan dengan tumbuhnya UMKM tak hanya meningkatkan ekonomi riil. Akan tetapi UMKM juga mengurangi angka pengangguran. "Melalui workshop ini bisa bersinergi dengan UMKM," kata Rinawati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement