REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Kementerian Pertanian (Kementan) meyakini kelompok peternak akan semakin berkembang. Mereka akan menghasilkan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
"Nanti akan kita kembangkan. Basisnya adalah masyarakat," imbuh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Riwantoro, di Gresik, Ahad (13/3).
Baru - baru ini pihaknya meresmikan berdirinya Himpunan Kerukunan Peternak Sapi Indonesia (HKPSI) di Gresik, Jawa Timur. Himpunan ini beranggotakan masyarakat sekitar yang fokus pada peternakan.
Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, dilibatkan. Mereka membantu proses penggemukan agar sapi siap potong memiliki daging yang banyak. Mereka mendampingi peternak. Kemudian mendidik mereka bagaimana cara beternak dengan baik.
Riwantoro menyatakan pihak bank juga ikut membantu dalam program kredit usaha rakyat (KUR). Pembiayaan ini diberikan melalui proses administrasi yang dikelola HKPSI. Pihak bank juga mengawasi bagaimana proses beternak agar menghasilkan sapi yang gemuk dan memuaskan pasar.
Pihaknya yakin komunitas seperti HKPSI ini akan berkembang luas. "Kita ada juga di Pangandaran. Di sana sapinya lebih banyak. Ada ratusan. Masyarakat banyak tertarik," imbuhnya.
HKPSI yang baru didirikannya di Gresik diharapkan akan melahirkan kelompok peternak lainnya. Riwantoro menjelaskan tak menutup kemungkinan nantinya akan lahir kelompok - kelompok peternak di Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan berbagai daerah lainnya di Jawa Timur.
Dekan Fakultas Peternakan Unsoed, Ahmad Shodiq, menjelaskan kelompok peternak sangat mungkin berkembang. Pihaknya sudah sering mengumpulkan kelompok peternak dan pihak bank agar dapat bersinergi. "Asalkan kelompok tersebut menghasilkan uang, menguntungkan, pasti akan bertahan dan berkembang luas," imbuhnya.