REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRISyariah mencatat peningkatan laba hingga 15 kali lipat dalam kinerja 2015. Hal ini diiringi peningkatan aset dan DPK. Direktur Utama BRI Syariah Moch Hadi Santoro menuturkan, pada 2015 BRISyariah berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 169,07 miliar, meningkat 1.529,19 persen dari perolehan pada tahun buku 2014 yang mencapai Rp 10,38 miliar.
Sementara laba bersih mencapai Rp 122,64 miliar, meningkat 4.246,12 persen dari Rp 2,82 miliar pada 2014. BRI Syariah juga berhasil meningkatkan pertumbuhan aset sebesar 19,12 persen menjadi Rp 24,23 triliun pada 2015 dari Rp 20,34 triliun pada tahun 2014.
"Posisi dana pihak ke tiga (DPK) berupa giro, tabungan dan deposito meningkat 17,58 persen menjadi Rp 19,65 triliun pada 2015 dari Rp 16,71 triliun pada 2014 yang didorong meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap BRISyariah," kata Hadi dalam siaran resmi kepada Republika.co.id, Jumat (11/3).
Kenaikan aset sebesar Rp 3,89 triliun ini sebagian besar berasal dari peningkatan pembiayaan sebesar Rp 968,84 miliar, surat berharga sebesar Rp 1,43 triliun dan peningkatan penempatan pada Bank Indonesia yang sebesar Rp 1,40 triliun.
Penyaluran pembiayaan meningkat 6,17 persen menjadi Rp 16,66 triliun pada 2015 dari Rp 15,69 triliun pada 2014. Porsi pembiayaan terbesar disalurkan kepada segmen komersial sebesar 30,29 persen disusul konsumer sebesar 21,40 persen, segmen mikro sebesar 21,14 persen, linkage sebesar 14,80 persen dan ritel sebesar 12,37 persen.
Giro meningkat 50,96 persen atau sebesar Rp 316,92 miliar, tabungan meningkat 20,36 persen atau sebesar Rp 747,65 miliar dan deposito meningkat 15,08 persen atau sebesar Rp 1,87 triliun.