Jumat 11 Mar 2016 17:47 WIB

CEPA dengan Uni Eropa Diminta Permudah Akses Tenaga Kerja

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
 Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri saat meninjau sebuah industri di Kudus, Ahad (28/2). (Republika/Agus Raharjo)
Foto: Republika/Agus Raharjo
Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dakhiri saat meninjau sebuah industri di Kudus, Ahad (28/2). (Republika/Agus Raharjo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah tengah mempersiapkan posisi Indonesia antara Indonesia dengan Uni Eropa dalam kerjasama perdagangan bebas Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Dalam persiapan ini, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri berharap kerjasama ini bisa memberikan dampak positif bagi tenaga kerja Indonesia.

Hanif mengatakan, sejauh ini sejumlah negara di benua Eropa masih enggan menerima tenga kerja dari negara luar Eropa, salah satunya Indonesia. Padahal banyak tenaga kerja dari Indoensia yang mempunyai kompetensi untuk bersaing dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan Eropa.

"Jadi perlu kesepakatan terkait dengan tenaga kerja kita. Biar orang kita juga harus mudah masuk ke sana (Eropa), dan mengakses pekerjaan di sana," kata Hanif di kantor Menko Perekonomian, Jumat (11/3).

Untuk itu, Hanif berharap pemerintah secara luas bisa memeriksa betul apakah ada akses pasar tenaga kerja yang terbuka di Uni Eropa. Terlebih banyak perusahaan di Eropa lebih memilih memperkejakan warga pribumi. Saat warga perusahaan tersebut tidak mendapatkan tenaga kerja dari Eropa, mereka akan mencari tenaga kerja dari negara yang melakukan kerjasama dengan Eropa.

"Saya titip pesan saja untuk mempertimbangkan kepentingan kita, sehingga tenaga kerja kita memiliki mobilitas yang tinggi di Eropa, termasuk mengakses pasar tenaga kerja di sana," kata Hanif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement