REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia dan Libya akan meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi terutama dalam hal energi dan konstruksi.
Presiden Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Libya Faiz al-Siraj, mengatakan Indonesia ingin memperkuat beberapa kerja sama di bidang ekonomi khususnya konstruksi dan energi.
"Di bidang ekonomi saya ingin mendorong agar ada peningkatan hubungan ekonomi yang lebih baik antara Indonesia dan Libya," kata Presiden Jokowi kepada PM Faiz, di Jakarta, Senin (7/3).
Jokowi dalam pertemuan dengan PM Faiz menyampaikan ucapan selamat atas terbentuknya pemerintah nasional gabungan baru di Libya. Kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di beberapa bidang di antaranya di bidang energi dan konstruksi.
"Kita sepakat untuk meningkatkan kerja sama di beberapa bidang yang pertama di bidang energi. Beberapa BUMN dan swasta Indonesia sudah beroperasi di Libya dan ini akan dilanjutkan kembali setelah situasi di Libya kondusif," katanya.
Kerja sama juga akan diperkuat dalam bidang konstruksi karena BUMN di Indonesia juga telah menyatakan siap mengerjakan konstruksi di Libya. "Dan Libya membuka diri untuk bekerja sama," katanya.
Libya, kata Jokowi, juga menyatakan ingin belajar kepada Indonesia mengenai demokrasi. Indonesia dinilai sebagai salah satu negara demokrasi terbesar menyatakan siap berbagi pengalaman.
"Di bidang demokrasi tadi PM Faiz menyampaikan ingin belajar kepada Indonesia mengenai demokrasi. Mengenai pemilihan gubernur, walil gubernur, dan walikota. Saya kira hal-hal seperti ini banyak ditanyakan oleh PM Libya," katanya.