REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laju indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih berpeluang untuk terus menguat hingga mendekati kondisi jenuh beli (overbought). Hal ini memberikan pilihan sulit bagi pelaku pasar, apakah tetap bertahan atau melakukan aksi ambil untung karena keduanya memungkinkan.
"Meski peluang penguatan IHSG masih dimungkinkan namun, cenderung tipis dan dapat terjadi pembalikan arah melemah sewaktu-waktu," ujar kepala analis riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada, Senin (7/3).
Adanya kondisi pelemahan tidak diharapkan, namun dia mengimbau pelaku pasar untuk tetap berhati-hati dan mencermati sentimen yang ada. Pada perdagangan hari ini, Senin (7/3), IHSG diperkirakan berada di rentang 4.732-4.791 dan resisten 4.898-4.945.
Kemarin, Laju IHSG tidak jauh berbeda dengan sebelumnya dimana sempat mengalami pelemahan di awal perdagangan seiring posisi IHSG yang mendekati area oversold sehingga memicu aksi profit taking pelaku pasar. Namun, masih adanya dorongan beli mampu membuat laju IHSG masih dapat bertahan di area hijaunya.
Dorongan beli tersebut merespon masih positifnya laju bursa saham Asia yang diikuti penguatan laju rupiah. Belum lagi imbas bursa saham AS yang masih bertahan positif.
Meski sempat melemah di awal perdagangan, laju bursa saham AS kembali ke zona hijau melanjutkan posisi kenaikannya dari sebelumnya. Masih adanya aksi beli pada saham-saham energi dan keuangan mampu mempertahankan laju bursa saham AS di teritori positif.