Kamis 03 Mar 2016 19:40 WIB

Ahli Ekonomi Syariah Diminta Berbagi Ilmu ke Masyarakat

Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro saat menghadiri Milad ke-12 IAEI di Jakarta, Kamis (3/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'Lang
Ketua Umum Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Bambang Brodjonegoro saat menghadiri Milad ke-12 IAEI di Jakarta, Kamis (3/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) akan mendorong potensi sektor ekonomi syariah di Indonesia. Upaya ini agar ekonomi syariah bisa memberikan manfaat nyata kepada masyarakat dan berkontribusi untuk pembangunan secara berkesinambungan.

"Kami ingin ekonomi syariah berkontribusi terhadap ekonomi nasional, jangan sampai kita asyik pada ilmu dan profesi sendiri sehingga lupa kewajiban kepada masyarakat," kata Ketua Umum IAEI Bambang Brodjonegoro dalam pembukaan seminar, Kamis (3/3). Bambang mengatakan salah satu upaya penguatan kiprah ekonomi syariah adalah dengan melibatkan akademisi dan membuat kurikulum syariah di perguruan tinggi yang selaras dengan kondisi riil masyarakat.

Menurut dia, pendekatan melalui dunia pendidikan ini dibutuhkan untuk menciptakan sumber daya manusia ekonomi Islam yang berkualitas siap bersaing di dunia kerja, serta memiliki kompetensi di tingkat internasional. Bambang menambahkan IAEI siap menjembatani para lulusan bidang ekonomi syariah dengan dunia kerja. Hal ini agar ilmu yang telah diperoleh bermanfaat, untuk pengembangan ekonomi Islam di sektor keuangan, sektor riil maupun zakat dan wakaf.

Selain itu, pemerintah juga menegaskan niat untuk memajukan ekonomi syariah dengan menerbitkan berbagai instrumen keuangan syariah dalam pembiayaan keuangan negara. Seperti contohnya sukuk global, sukuk negara, sukuk dana haji dan suku ritel yang menjangkau berbagai kalangan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement