REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kalangan pebisnis terkemuka di Kanada yan tergabung dalam Smart Prosperity menyerukan percepatan transisi ke ekonomi hijau atau ekonomi rendah karbon. Komunitas pebisnis yang beranggotakan 26 eksekutif perusahaan terbesar, aktivis lingkungan, dan tokoh masyarakat di Kanada ini mendorong sejumlah kebijakan untuk masyarakat luas, termasuk di dalamnya penetapan standar harga karbon.
Selasa (1/3) waktu setempat, komunitas pengusaha di Kanada dijadwalkan berdialog dengan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau. Sehari setelahnya, Trudeau akan membahas strategi iklim di level nasional, mencakup juga penetapan harga karbon, belanja infrastruktur hijau, dan dukungan untuk inovasi teknologi energi bersih.
"Ekonomi global sedang menuju perubahan. Perusahaan-perusahaan perlu memperbaiki cara berbisnisnya, termasuk penggunaan energi dan sumber daya alam lebih efisien, mengurangi polusi, dan teknologi eko-inovatif," kata pimpinan perusahaan konsultan McKinsey & Co, Dominic Barton, dilansir dari the Globe and Mail, Selasa (1/3).
Inisiatif Smart Prosperity menunjukkan bahwa pemimpin bisnis dan penggiat lingkungan di Kanada bersepakat bahwa pertumbuhan dengan konsep ekonomi hijau adalah hal penting. Dalam sebuah laporan yang akan dirilis hari ini, permintaan global untuk barang dan jasa dengan skema teknologi bersih akan mencapai dua triliun dolar AS pada 2020. Ini merupakan pangsa pasar potensial bagi Kanada yang tengah mengalami perlambatan ekonomi beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, Kanada juga salah satu pemain kunci dalam industri air, energi berbasis sumber daya alam, sehingga bisa memenangkan persaingan secara global.
Smart Prosperity memaparkan lima aksi kunci untuk memanfaatkan kesempatan ini, yaitu mempercepat inovasi teknologi berbasis energi bersih, meningkatkan efisiensi energi dan sumber daya, memberi 'label harga' pada setiap polusi dan limbah yang dihasilkan pengusaha, berinvestasi di sektor infrastruktur berteknologi canggih dan ramah lingkungan, serta melestarikan alam. Kelima aksi ini akan mendorong kemajuan ekonomi Kanada dekade berikutnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
