REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Bank BJB Syariah masih akan fokus membenahi kualitas aset. Ekspansi akan tetap dilakukan pada pembiayaan konsumer.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama BJB Syariah Yocie Gusman mengatakan, pada 2016 ini BJB Syariah masih fokus pada perbaikan kualitas. Karena di awal spin off BJB Syariah agresif ke komersil dan korporate dan sekarang terjadi perburukan kualitas.
Pada 2015 BJB Syariah menyiapkan pencadangan cukup besar, Rp 90 miliar, untuk penguatan sehingga memang menurunkan laba dan ROE turun 197 basis poin menjadi 0,92 persen pada 2015 dari 2,89 persen pada 2014. ''Ini tidak apa-apa untuk memperkecil risiko,'' ungkap Yocie usai diskusi kinerja Bank BJB 2015, Senin (29/2).
Juni-Desember 2015, pertumbuhan permbiayaan BJB Syariah nol persen dan lebih fokus pada restrukturisasi dan lelang ke pihak swasta. NPF naik karena pembiayaan tidak meningkat. Total pembiayaan 2015 mencapai Rp 4,9 triliun, meningkat 13,3 persen dari pembiayaan pada 2014.
Hapus buku (write off) pun, lanjut Yocie, tidak signifikan hanya sekitar Rp 30 miliar dan langkah ini belum jadi strategi BJB Syariah memperbaiki kualitas. Pendekatannya penagihan juga diubah, agar lebih efektif, termasuk pendekatan hukum.
''BJB Syariah akan manfaatkan semua relaksasi yang diberikan OJK setelah internal kami mengkaji,'' kata Yocie.
Pada 2106 BJB Syariah akan ekspansi ke pembiayaan konsumer. Selain itu, target pertumbuhan pembiayaan diharapkan bisa mencapai 15 persen. Ekspansi bisnis akan didukung tambahan modal Rp 400 miliar dari induk di kuartal pertama 2016.
Sementara dana pihak ketiga (DPK) ditargetkan tumbuh 12 persen. Sepanjang 2015, DPK BJB Syariah mencapai Rp 4,7 triliun atau meningkat 1,7 persen dari tahun sebelumnya. ''DPK inginnya mempebesar ke CASA dengan tidak melepaskan dana-dana institusi pemerintah daerah dan provinsi yang ingin menggunakan layanan syariah,'' tutur Yocie
Rencana ekspansi ke pembiayaan kendaraan bermotor untuk PNS akan dijalankan tahun ini secara selektif. Ekspansi ini masih terhitung normal dan biasa karena unggulan BJB Syariah masih pada pembiayaan konsumer PNS di Jawa Barat dan Banten. Pertumbuhan pembiayaan kendaraan bermotor khusus PNS ini diharapkan bisa sampai 30 persen.