Ahad 28 Feb 2016 18:29 WIB

Keluarnya Inggris dari Uni Eropa Diprediksi Guncang Ekonomi Dunia

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nur Aini
Para peserta pertemua G20 berpose sebelum pertemuan Menteri Keuangan dan Kepala Bank Sentral di Shanghai, Cina, (27/2).
Foto: Reuters
Para peserta pertemua G20 berpose sebelum pertemuan Menteri Keuangan dan Kepala Bank Sentral di Shanghai, Cina, (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI -- Kelompok 20 negara, G20 memperingatka,n ekonomi global akan terkejut jika Inggris keluar dari Uni Eropa, Sabtu (27/2). Dalam pernyataan bersama, para menteri keuangan dari negara-negara G20 sepakat bahwa risiko Brexit berbahaya untuk stabilitas internasional.

Menteri Keuangan Britania Raya, George Osborne yang menghadiri pertemuan menkeu di Shanghai, Cina itu mengatakan pemungutan suara Inggris pada 23 Juni untuk meninggalkan UE itu akan menjadi ancaman paling nyata tahun 2016. Ini menjadi kode untuk menyerang Boris Johnson yang berkampanye untuk tinggalkan UE.

"Di sini di G20, pemimpin keuangan negara dan gubernur bank sentral di seluruh dunia, ekonomi dunia punya risiko serius yang ditimbulkan dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa," kata dia dilansir the Telegraph. Osborne mengatakan para pemimpin secara anonim sepakat bahwa hal itu menjadi bahaya terbesar tahun ini.

Menurutnya, keluarnya Inggris dari UE akan merusak pekerjaan banyak orang, termasuk penghidupan dan standar hidup. "Ini tugas saya sebagai menkeu untuk menjelaskan pada orang-orang apa risiko ekonomi yang ditimbulkan," kata dia.

Osborne menilai Inggris akan lebih kuat, aman dan lebih baik jika tetap berada di Uni Eropa. Laporan dari Shanghai mengatakan tim Osborne menilai Brexit termasuk dalam komunike konferensi final.

Menkeu Italia, Pier Carlo Padoan mengatakan keputusan Inggris untuk meninggalkan UE akan membawa efek negatif pada ekonomi dunia. "Kami memasukan keluarnya Inggris dari UE sebagai kejutan geopolitik yang kuat, sebuah kejutan yang buruk," katanya.

Baca juga: Pertemuan G20 Dinilai tak Berimplikasi ke Negara Berkembang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement