Kamis 25 Feb 2016 21:15 WIB

Komisi V tak Satu Kata Soal Kereta Cepat

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan
Foto: JAK TV
Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbendaan pandangan terlihat dalam rapat kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2). Anggota Komisi V DPR Suhartono mengatakan, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung harus segera terwujud.

"Bagi kami kereta cepat harus segera terwujud karena merupakan kebanggaan bangsa biar kita nggak kuno," ujarnya dalam rapat kerja dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengenai pembahasan pelaksanaan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Di tempat yang sama, anggota Komisi V dari Fraksi Hanura Fauzi Amro mengatakan, karena proyek kereta cepat sudah instruksi presiden, maka jajaran di bawahnya harus mendukung dan melaksanakannya.

Ia menilai, akan lebih baik jika rapat kerja ini mengundang Menteri BUMN Rini Soemarno agar persoalan clean and clear. Selain itu, ia juga meminta perbedaan yang ada pada sejumlah dasar hukum mengenai pembangunan kereta cepat segera diselesaikan.

"Kereta cepat harus dilakukan sebagai proyek percontohan sementara," ujarnya.

Berbeda dengan kedua rekannya, anggota Komisi V lainnya dari Fraksi Demokrat Umar Arsal, berpandangan, proyek kereta belum terlalu tepat untuk saat ini. "Kita tuntut asas keadilan, kereta api sulawesi baru berjalan, Sumatera baru Lampung ke Palembang bukan Aceh," ungkapnya.

Presiden Jokowi, ia menilai, lebih baik merampungkan janjinya untuk program tol laut terlebih dahulu. Sedangkan, kereta cepat, ia nilai belum mendesak mengingat banyak moda transportasi yang digunakan untuk rute Jakarta-Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement