Kamis 25 Feb 2016 13:37 WIB

Kini Gas PGN Juga Dinikmati Warung Makan Hingga Pusat Perbelanjaan

Pengunjung memilih sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai memasok gas ke sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pengunjung memilih sepatu di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mulai memasok gas ke sejumlah pusat perbelanjaan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyalurkan gas bumi ke masyarakat. Tak hanya konsumen industri dan rumah tangga saja, gas bumi dari PGN juga digunakan warung makan, rumah sakit, hotel, hingga pusat perbelanjaan (mal).

"Penyediaan gas bumi PGN itu untuk seluruh segmen, mulai dari rumah tangga, warteg, restoran, hotel, industri, pembangkit listrik, bahkan sampai rumah sakit dan sekolah," kata Seketaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, di Jakarta, Kamis (25/2).

Heri mengatakan, hingga akhi Januari 2016, industri dan pembangkit listrik yang mendapat pasokan gas bumi PGN mencapai 1.529 pelanggan, kemudian PGN menyalurkan gas ke 1.857 usaha kecil menengah (UKM), warung makan, hotel, restoran hingga rumah sakit. Sedangkan rumah tangga yang menikmati gas bumi PGN saat ini sudah lebih dari 107.690 rumah.

"Jumlah pelanggan PGN akan terus bertambah setiap waktunya, karena PGN terus mengembangkan infrastruktur gas bumi di tanah air," ungkap Heri.

Heri mencontohkan, beberapa rumah sakit yang menikmati gas bumi dari PGN seperti di Rumah Sakit Herna di Medan, PMI Bogor, Rumah Sakit Pelabuhan di Cirebon, Rumah Sakit Darmo di Surabaya.

Untuk restoran dan warung makan banyak tersebar di Jakarta, Cirebon, Surabaya dan Medan dan banyak lagi di wilayah lainnya. Sedangkan mal contohnya seperti Grand Indonesia Mall Jakarta, Mega Mall Batam dan lainnya.

"Penggunaan gas bumi ini jelas membuat pelanggan PGN untung, karena harganya jauh lebih efisien dari pada BBM. Bahkan tak hanya untuk memasak, gas bumi ini juga digunakan untuk listrik di mal, air panas di hotel dan rumah sakit," tutur Heri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement