REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Otoritas Jasa Keuangan mendorong pertumbuhan investor pasar modal di Provinsi Bali mengingat daerah setempat potensial mengembangkan industri keuangan nonbank itu.
"Pertumbuhan jumlah investor meningkat dari tahun ke tahun sehingga ini potensial untk menumbuhkan investor pasar modal," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional Bali-Nusa Tenggara, Zulmi di Denpasar, Senin (22/2).
Pihaknya saat ini gencar melakukan sosialisasi kepada calon-calon investor di antaranya dari kalangan pemula bersama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Bali. Data dari OJK menyebutkan jumlah pemilik rekening pasar modal di Pulau Dewata meningkat sejak 2013. Sedangkan selama 2015, jumlah pemilik rekening pasar modal di Bali mencapai 7.651 rekening atau mencapai 22 persen.
Jumlah itu melonjak dibandingkan 2014 yang mencapai 6.272 rekening yang tersebar di seluruh Bali. Meski demikian, sebaran pemilik rekening tersebut masih didominasi di daerah Denpasar sebanyak 4.976 rekening atau 18,8 persen dan Kabupaten Badung sebanyak 1.191 rekening. Untuk itu, 2016 ini pihaknya bersama BEI akan mengoptimalkan sosialisasi untuk pemerataan jumlah investor pasar modal di kabupaten lain.
Sementara itu Kepala BEI Bali I Gusti Agung Alit Nityaryana menambahkan bahwa pihaknya berharap tahun 2016 ini jumlah pertumbuhan investor pasar modal mencapai 10 persen. Pihaknya kini intensif menjalin kerja sama khususnya dengan sejumlah perguruan tinggi di Bali termasuk melakukan sosialisasi menjaring calon investor pasar modal dari kalangan generasi muda.
Dia menjelaskan bahwa selain kalangan mahasiswa, pensiunan merupakan kalangan yang diharapkan berkecimpung di dunia pasar modal. "Edukasi menyasar kampus untuk mengembangkan sumber daya manusia di pasar modal sebagai peluang investasi dan termasuk kalangan pensiunan," katanya