Ahad 21 Feb 2016 13:47 WIB

BUMN Jual Langsung Daging Sapi ke UMKM

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (4/2).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang memotong daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Kamis (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah kini mulai menggencarkan penjualan daging sapi langsung ke pengguna akhir (end user) tanpa melalui pedagang perantara. Melalui salah satu BUMN yang bergerak di bidang penjualan hasil pertanian, PT Berdikari, pemerintah memasok daging kepada pelaku industri kecil dan menengah (Usaha Mikro Kecil dan Menengah / UMKM) langsung dari petani di daerah. Mekanisme, pemerintah memanfatkan kapal ternak yang saat ini sudah beroperasi. Total akan ada 8 kapal ternak yang beroperasi.

"Langsung ke konsumen tidak ke pasar jadi langsung ke pengusaha-pengusaha UMKM, yang pedagang pasar belum dapat karena kami salurkan daging ke pengusaha UMKM langsung," ujar Direktur Utama PT Berdikari Librato El Arif usai melakukan operasi pasar di kawasan Car Free Day Jakarta, Ahad (21/2).

Dalam operasi pasar kali ini, setidaknya 4 ton daging sapi dijual kepada warga dengan harga Rp 85 ribu per kg. Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, murahnya harga jual daging sapi dalam operasi disebabkan pemangkasan mata rantai distribusi sampai separuhnya. Daging dikirim dari Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan kapal ternak yang diklaim bisa memotong 80 persen biaya distribusi. Padahal, harga daging di pasaran saat ini mencapai Rp 110 ribu per kg.

"Disparitas harga tinggi karena supply chain panjang dan karena orang mempermainkan. Semua komoditas. Jagung, daging, beras," kata Amran.

Ia mengungkapan, sebelum pemanfaatan kapal ternak, mata rantai daging mencapai 8 tahapan, yakni dari petani, pengumpul kecil, pengumpul sedang, pengumpul provinsi, pengapalan, lalu masuk ke Jakarta untuk diserahkan ke rumah potong hewan, pengusaha di Jakarta, baru sampai ke konsumen.

"Sekarang tinggal empat. Dari petani, pengepul, PT Berdikari (pengusaha Jakarta), konsumen. Ini empat sudah hilang," kata dia.

Amran menyebut, dengan pemberlakuan harga baru berdasarkan penjualan sapi dari kapal ternak yang relatif murah, maka diharapkan harga daging di pasaran juga akan mengikuti.

"Ini terus akan mengubah strukur pasar kita, 80 persen kita penuhi produksi lokal. Ini kita selesaikan dulu satu-satu, seperti blok karantina country basezona base," ujar Amran.

Baca juga: Harga Daging Sapi di DKI Jakarta Ditarget di Bawah Rp 85 Ribu per Kg

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement