Rabu 17 Feb 2016 14:14 WIB

Indonesia Bidik Investor Makanan AS

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman. Pembeli memilih produk makanan dan minumam di pusat perbelanjaan, Jakarta, Kamis (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membidik investor makanan di Amerika Serikat (AS) agar mau berinvestasi ke Indonesia. Beberapa perusahaan makanan asal negeri Paman Sam tersebut, telah menyatakan akan membuka pabrik di wilayah Indonesia Timur.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, bidang usaha yang diminati oleh investor AS yakni pengolahan seafood dan daging. Menurutnya, selama ini mereka mengimpor produk-produk seafood asal Indonesia ke AS.

"Dengan adanya kebijakan daftar negatif investasi (DNI) untuk bidang usaha cold storage, diharapkan investor AS tersebut dapat masuk ke Indonesia dan melakukan investasi di bidang hilir hasil laut," ujar Franky dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2).

Franky menambahkan, nilai positif dari minat investasi ini yakni adanya rencana lokasi investasi di wilayah Indonesia Timur. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan tujuan pemerintah yakni untuk mendorong pemerataan investasi dan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia.

Franky mengatakan, sinyal baik telah ditunjukkan oleh investor AS tersebut melalui beberapa kali kunjungan ke Indonesia untuk mematangkan rencana investasinya. "Perusahaan menyampaikan concern-nya di bidang regulasi, kepemilikan lahan serta ekspor," kata dia.

Berdasarkan data BKPM, pada 2015 lalu realisasi investasi industri makanan mencapai Rp 43,5 triliun yang terdiri dari 2.185 proyek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement