Rabu 17 Feb 2016 00:37 WIB

Bank Sumsel Babel Siap ‘Melantai’ di BEI

Rep: Maspril Aries/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pekerja melintas di dekat papan monitor pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta, Kamis (14/1).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melintas di dekat papan monitor pergerakan saham di Bursa Efek Jakarta, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Rencana Bank Sumsel Babel “melantai” di Bursa Efek Indonesia (BEI) segera terwujud. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Selasa (16/2) para pemegang saham menyetujui rencana PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan (Sumsel) dan Bangka Belitung (Babel) melakukan initial public offering (IPO). 

“Pemegang saham pada RUPS mendorong Bank Sumsel Babel segera Go Public. Bursa Efek Indonesia juga telah menyatakan Bank Sumsel Babel sangat potensial untuk masuk dalam bursa. Ini dilihat dari pertumbuhan indikator penyehatan perbankan yang terus bergerak positif dibandingkan perbankan lainnya,” kata Muhammad Adil Direktur Utama Bank Sumsel Babel, Selasa (16/2).

 Adil menjelaskan, BEI menilai ada dua bank daerah yang potensial untuk melantai di bursa saham, Bank Sumsel Babel dan Bank DKI. “Selama tahun 2015 Bank Sumsel Babel dinilai lebih sehat, baik dari pertumbuhan laba yang melebihi target,” ujarnya.

Muhammad Adil mengungkapkan, dengan listing di BEI adalah agar bisa memanfaatkan dana masyarakat dalam mendukung pengembangan bisnis perusahaan. “Para pemegang saham dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten dan kota di Sumsel dan Babel sepakat memasukkan langkah penawaran saham perdana atau IPO ke dalam rencana bisnis Bank Sumsel Babel ke depan,” katanya.

 

Untuk merealisasikan listing di BEI, manajemen Bank Sumsel Babel kini tengah mempersiapkan diri, “Kita melakukan penting tertib administrasi dulu, GCG-nya diperbaiki, NPL, termasuk human capital dalam perusahaan perusahaan,” kata Adil.

Menurut Direktur Utama Bank Sumsel Babel, persiapan IPO tidak memakan waktu lama hanya sekitar lima sampai enam bulan. “Apalagi pihak BEI juga sudah menyampaikan potensi yang dimiliki Bank Sumsel Babel. ”Bank Sumsel Babel saat ini mencatat prestasi, diantaranya rasio kredit bermasalah (NPL) perseroan saat ini turun dari  2,5 persen menjadi 2,01 persen, kemudian penyaluran kredit tumbuh 8,5 persen dengan out standing Rp 11,8 triliun. Selain itu rasio kecukupan modal (CAR) juga menguat menjadi menjadi 18,64 dari 16,82.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement