Jumat 12 Feb 2016 12:01 WIB

Tarik Wisatawan Timur Tengah, Indonesia Gandeng Aljazeera

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu lokasi wisata di Bali yang ramai dikunjungi wisatawan asing.
Foto: Antara
Salah satu lokasi wisata di Bali yang ramai dikunjungi wisatawan asing.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan menggandeng jaringan media Aljazeera untuk mempromosikan pariwisata serta meningkatkan jumlah wisatawan Timur Tengah di Indonesia. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, dengan menggandeng jaringan media Aljazeera, pemerintah menargetkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan asal Timur Tengah hingga 300 ribu orang tiap tahunnya. "Jadi untuk tahun ini kita set dua kali lipat, dari 150 ribu menjadi 300 ribu dan itu harusnya tidak susah," jelas Arief di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (12/2).

Arief pun optismistis dapat menarik perhatian para wisatawan asal Timur Tengah tersebut untuk mengunjungi destinasi pariwisata di Indonesia. Ia menambahkan, kerjasama ini dilakukan sebab jumlah wisatawan di Indonesia saat ini masih terhitung sedikit dibandingkan dengan wisatawan di Malaysia dan Thailand.

Menurut Arief, jumlah wisatawan di Malaysia telah mencapai 300 ribu orang, bahkan Thailand dapat menarik 600 ribu wisatawan per tahunnya. Ia mengakui, kecilnya jumlah wisatawan di Indonesia tersebut lantaran kurangnya promosi wisata yang dilakukan oleh pemerintah.

"Masalahnya adalah kita kurang promosi di sana. Oleh karenanya dengan dukungan Aljazeera ini akan meningkat pesat, terutama untuk daerah-daerah," tambah dia.

Lebih lanjut, Indonesia memiliki sejumlah destinasi pariwisata yang ditawarkan, seperti Bali dan Lombok yang telah terpilih sebagai destinasi halal di dunia.  Arief yakin, dengan adanya destinasi halal di Indonesia itupun dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan asal Timur Tengah. 

Ia menjelaskan, promosi pariwisata Indonesia melalui Aljazeera tersebut akan dilakukan dengan menonjolkan budaya dan wisata Indonesia. "80 persen populasi di Middle East itu nonton Aljazeera, jadi kalau mau bahasa marketingnya media paling efektif untuk menembus pasar Timur Tengah itu adalah Aljazeera," ujar Arief. 

Executive Director of Global Brand and Communications Al Jazeera Media Network, Abdulla AlNajjar, menuturkan kerja sama pemerintah Indonesia dengan Aljazeera dilakukan untuk mempromosikan industri pariwisata Indonesia. 

"Kami membahas kerjasama dengan jaringan media Aljazeera dimana Indonesia akan menggunakan platform jaringan media Aljazeera dan mempromosikan industri pariwisata, dan juga perkembangan industri, serta aspek budayanya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement