Kamis 11 Feb 2016 08:42 WIB

Keuangan Syariah Belum Jangkau Maksimal Dana Komunitas Muslim

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,KHARTOUM -- Industri keuangan syariah belum bisa menjangkau secara maksimal potensi dana milik komunitas Muslim. Karena itu, industri keuangan syariah dinilai harus berinovasi untuk bisa menangkap potensi yang lebih besar.

Chairman of Edbiz Corporation, Humayon Dar, menyampaikan, dari 11,5 triliun dolar AS kekayaan individu, institusi, dan pemerintahan, hanya 2 triliun dolar AS yang dikelola industri keuangan syariah. Industri keuangan syariah masih belum bisa menjangkau sekitar 9,5 triliun dolar AS sisanya.

Dolar-dolar yang "hilang" itu justru dikelola lembaga keuangan Barat. Dengan begitu, tak mengherankan jika industri keuangan syariah global kehilangan potensi pendapatan sekitar 180 miliar dolar AS per tahunnya. Belum lagi hilangnya pendapatan bagi pengelola dana syariah yang sekiranya mencapai 3 miliar dolar AS.

''Nilai itu sangat besar. Terlebih, komunitas Muslim tak mendapat manfaat zakat sekitar 287,5 miliar dolar AS yang harusnya mengalir dari dana-dana komunitas Muslim yang ditempatkan di Barat,'' tutur Dar dalam penyataan resmi di 2nd Annual International Forum on Islamic Finance di Sudan, seperti dikutip Zawya, Rabu (10/2).

Melansir laporan yang dipublikasikan Edbiz Consulting, Islamic Wealth Management Report 2016, Dar menyatakan, 40 persen kekayaan milik Muslim terkonsentrasi di negara-negara non-Muslim. Kapasitas lembaga keuangan syariah menjadi isu yang Dar soroti. ''Risk appetite investor Muslim, bagi institusi maupun individu, juga masih cenderung ke Barat,'' ungkap Dar.

Dar menilai, perbankan syariah seharusnya berperan meluaskan dampak sosial keuangan syariah ke komunitas yang lebih besar. Perbankan syariah juga perlu mengembangkan produk berbasis donasi melalui format yang serupa patungan (crowdfunding) yang bisa dikumpulkan dari banyak pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement