Selasa 09 Feb 2016 20:22 WIB

Pemerintah Cari Investor Pembangunan Kilang Bontang

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah akan mencari investor untuk bersama-sama membangun kilang minyak di Bontang, Kalimantan Timur. Pencarian investor ini disebut karena pembangunan kilang di Bontang mambutuhkan dana yang tidak sedikit.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, dalam hal ini Pertamina serta Kementerian Keuangan yang akan menunjuk konsultan Internasional, untuk segera melalukan lelang guna mencari investor. Hal ini diharap bisa segera dilakukan agar pembangunan kilang Bontang bisa segera dimulai.

"Mudah-mudahan kita bisa segera mendapat investor yang serius‎. Sehingga supply BBM untuk industri bisa segera teratasi," kata Sudirman usai Rapat Koordinasi di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (9/2).

‎Sudirman menjelaskan, investor yang akan berminat mengembangkan kilang di Bontang sebenarnya memiliki sejumlah kemudahan. Pemerintah pun telah menyiapkan insentif bagi investor. Keberadaan lahan menjadi insentif pertama pemerintah untuk investor.

Sudirman menyebut, lahan di Bontang sangat siap untuk digarap. Selain itu ketersediaan infrastruktur yang memadai, utilitas, listrik, jalan, dan pelabuhan di sekitar Bontang pun dinilai sangat baik.

"Menurut Pertamina, dalam range 1-10 dalam pembangunan, Bontang ini sudah ada di titik 5," kata Sudirman.

‎Kemudahan kedua, karena fasilitas di Bontang bisa dipakai dengan skema pemanfaatan infrastruktur tanpa biaya. Hal ini membuat investor tidak dikenakan biaya lebih, sehingga bisa mengurangi dana invetasi secara signifikan. Untuk tax holiday, pemerintah bisa meningkatkan menjadi 15 tahun ke depan, di mana sekarang hanya 10 tahun.

Sementara untuk lahan seluas 600 hektare, Kementerian Agrarian dan Tata Tuang (ATR) pun memastikan bahwa lahan di kilang Bontang tidak memiliki masalah berarti. Hanya saja terdapat 300 hektare ‎lahan tersisa yang sertifikasi lahan harus diselesaikan agar masuk dalam rencana detail tata ruang (RDTR) kota Bontang.

Dengan segala kemudahan yang diberikan kepada investor nantinya, Sudirman sangat berharap pada Oktober 2016 sudah ada investor yang masuk atau meyepakati pembagunan kilang Bontang.

"Isu ini sudah sering dibicarakan, jadi market sudah memahami. Jadi tinggal distrukturkan, sehingga Oktober sudah bisa diputuskan siapa mitranya," kata Sudirman.

Baca juga: Pertamina Tunggu Respons Total dan Inpex untuk Blok Mahakam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement