REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panasonic masih optimis berada di pasar Indonesia. Preskom Grup Panasonic Gobel, Rachmat Gobel menegaskan rasa optimistis dan komitmennya pada pasar Indonesia.
"Pasar Indonesia yang besar merupakan insentif tersendiri bagi investor asing," ujarnya, Rabu (3/2).
Oleh karena itu, lanjut mantan Menteri Perdagangan itu, pasar tersebut harus dilindungi dengan hambatan nontarif seperti SNI, agar produk yang masuk ke Indonesia berkualitas dan memiliki teknologi yang tidak ketinggalan dengan tren global.
Mengapa Panasonic dan Toshiba akan Tutup Pabrik di Indonesia?
"Peran pemerintah dibutuhkan untuk memberikan dukungan (insentif) agar investor meningkatkan teknologi mereka guna memenangkan persaingan baik di pasar domestik maupun global," ujar Rachmat.
Hal itu membantah pemberitaan bahwa Panasonic bakal hengkang dan menutup pabriknya di Indonesia. "Yang benar kami melakukan alih proses produksi dan teknologi untuk produksi lampu dari lampu hemat energi (CFL) menjadi LED," kata Rachmat.
Dua perusahaan Panasonic Gobel yang memproduksi lampu tersebut dimerger sehingga karyawannya direstrukturisasi. Panasonic di Indonesia memiliki 10 perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur (produksi) sebanyak enam perusahaan, tiga perusahaan penjualan, dan satu perusahaan asuransi.