Rabu 03 Feb 2016 10:02 WIB

Aksi Jual di Pasar Modal Berpotensi Berlanjut

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (3/2) menurun 0,760 persen atau 34,873 poin pada pukul 09.26 WIB. IHSG kini berada di level 4.552.562. Penurunan di antaranya disumbang dari sektor konsumer sebesar 1,238 persen, properti 0,648 persen, industri dasar 0,889 persen, perdagangan 0,513 persen, minning 0,273 persen dan manufaktur 0,700 persen.

Analis yang merupakan Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia (NHKSI) Reza Priyambada dalam risetnya menyebut, melemahnya IHSG sudah diperkirakan oleh pelaku pasar. "Koreksi yang lebih dari 1 persen merupakan koreksi yang wajar dan dapat ditoleransi mengingat IHSG sendiri sudah berada di area overbought," katanya.

Apalagi, menurut dia, penguatan yang terjadi telah berlangsung selama sepekan dengan volume transaksi beli yang makin menipis, sehingga kenaikan yang terjadi diikuti aksi ambil untung atau profit taking. Tekanan jual yang terjadi diperkirakan masih akan berlanjut dimana terlihat dari laju IHSG yang sudah berada dalam kondisi jenuh beli, minimnya katalis positif untuk menopang laju IHSG. Kemudian, kata dia, asing yang berubah haluan menjadi net sell secara intraday membuat IHSG masih rawan koreksi dalam minggu ini.

Berdasarkan pengamatannya, laju bursa saham AS dan Eropa cenderung berada di zona merah sehinggga dikhawatirkan dapat berimbas pada pelemahan laju IHSG. Posisi IHSG yang hampir mendekati area overbought dapat membuat IHSG juga rawan untuk testing support. "Tetap cermati sentimen yang ada," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement