Rabu 03 Feb 2016 09:42 WIB

Harga Minyak Jatuh, ExxonMobil Pangkas Belanja Modal 25 Persen

Red: Nur Aini
Lambang Exxonmobil
Foto: offshoreenergytoday.com
Lambang Exxonmobil

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- ExxonMobil mengumumkan rencana untuk memangkas belanja modal dan menghentikan sementara program pembelian kembali sahamnya pada Selasa (2/2). Hal ini dilakukan setelah harga minyak yang jatuh memangkas secara mendalam perolehan labanya.

Perusahaan minyak terbesar AS itu melaporkan penurunan laba kuartal keempat sebesar 58 persen menjadi 2,8 miliar dolar AS, laba kuartalan terendah sejak 2002. Sementara itu, pendapatannya jatuh

31,5 persen menjadi 59,8 miliar dolar AS.

Seperti perusahaan-perusahaan minyak lainnya, ExxonMobil mengalami penurunan besar-besaran dalam pendapatan dari eksplorasi dan produksi minyak mentahnya. Laba di bidang ini jatuh menjadi hanya 857 juta dolar AS dari 4,6 miliar dolar AS pada periode sama tahun lalu. Hasil tersebut sebagian diimbangi oleh hasil yang lebih baik di operasi hilir untuk pengolahan minyak mentah menjadi bensin dan produk lainnya. Laba kegiatan hilir naik menjadi 1,4 miliar dolar AS dari 500 juta dolar AS dalam kuartal keempat 2014. Laba ExxonMobil, meskipun lebih rendah, tetap di wilayah positif.

Secara terpisah, Chevron pada Jumat melaporkan kerugian 588 juta dolar AS untuk kuartal keempat dan BP pada Selasa melaporkan kerugian 2015 sebesar 6,5 miliar dolar AS.

Pada Selasa, Standard & Poor's menempatkan ExxonMobil pada creditwatch (pantauan kredit) dengan implikasi negatif karena ekspektasi bahwa peringkat kredit berpotensi lemah hingga 2018.

S&P mengumumkan peringkat kredit pada 20 perusahaan minyak "investment-grade" (layak investasi), dengan menurunkan peringkat kredit 10 perusahaan minyak termasuk Chevron dan Hess serta mengumumkan peninjauan 10 perusahaan lainnya.

Perusahaan-perusahaan minyak telah merampingkan staf dan menghentikan operasi rig pengeborannya sebagai tanggapan penurunan harga minyak dari lebih dari 100 dolar AS per barel pada Juli 2014 menjadi sekitar 30 dolar AS per barel saat ini. ExxonMobil berjanji akan memotong anggaran modal 2016 sebesar 25 persen menjadi 23,2 miliar dolar AS, setelah penurunan 19 persen tahun lalu.

Namun, wakil presiden ExxonMobil untuk hubungan investor Jeff Woodbury mengatakan kepada para analis bahwa perusahaan itu masih berkomitmen untuk melaksanakan 10 proyek modal yang sudah diumumkan pada 2016 dan 2017. Itu terjadi setelah proyek 2015 yang mengangkat produksi minyak dan gas perusahaan sebesar 3,2 persen menjadi 4,1 juta barel per hari setara minyak.

Raksasa minyak juga mengatakan perusahaan akan menghentikan program pembelian kembali sahamnya yang berlangsung lama. Pada 2015, ExxonMobil menghabiskan empat miliar dolar AS untuk membeli kembali 48 juta saham, turun dari 16 miliar dolar AS untuk membeli kembali 177 juta saham pada 2013.

Pembatasan program pembelian kembali saham diperlukan mengingat kondisi bisnis sangat menantang dan untuk terus melindungi prioritas dividen. Untuk tahun ini, ExxonMobil melaporkan laba bersih sebesar 16,2 miliar dolar AS, sekitar 50 persen di bawah laba 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement