REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat mengucurkan dana total 30 juta dolar AS untuk membantu proyek restorasi gambut dan pengembangan pembangkit listrik biogas dari limbah pabrik kelapa sawit.
"Kami dukung sepenuhnya Indonesia mencapai target penurunan emisi dengan bantuan yang luas," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Robert O Blake dalam keterangan pers Festival Iklim di Jakarta, Senin (1/2).
Menurut dia, inisiatif pertama adalah Berbak Green Prosperity Project senilai 17 juta dolar AS yang akan membantu merestorasi hidrologi hutan rawa gambut di Provinsi Jambi. "Restorasi sistem ini pada akhirnya akan membantu mengurangi prevalensi kebakaran gambut di daerah tersebut," katanya.
Proyek Berbak itu, kata Blake, juga akan menyediakan pelatihan untuk meningkatkan produksi pertanian setempat serta memfasilitasi sertifikasi petani kelapa sawit kecil dan sistem energi terbarukan dari limbah pabrik kelapa sawit berbasis masyarakat. Inisitif kedua, kata dia, berupa kesepakatan senilai 13 juta dolar AS dengan tiga pabrik kelapa sawit di Provinsi Riau untuk pembangkit tenaga biogas yang menggunakan limbah pabrik kelapa sawit dan membantu petani swadaya kecil di tiap basis pasokan pabrik guna mendapatkan sertifikasi RSPO.
"Diharapkan dapat menghasilkan 3 megawatt energi terbarukan dari biogas atau setara dengan pasokan listrik untuk 9.000 rumah di perdesaan, menangkap 117.000 tCO2e per tahun atau setara dengan emisi dari 785 juta kilometer perjalanan per tahun, dan untuk meningkatkan produktivitas serta tata kelola manajemen 2.000 petani swadaya kecil," ujar Blake.
Menurut dia, kedua program tersebut akan diimplementasikan oleh institusi Indonesia, Millennium Challenge Account-Indonesia (MCA-Indonesia), hanya sebagian dari seluruh dukungan pemerintah AS terhadap komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi karbon serta melindungi lahan gambut yang rentan. Selain proyek-proyek tersebut, Amerika Serikat melalui Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID), baru-baru ini meluncurkan proyek baru untuk mengatasi perubahan iklim dan mendukung upaya Indonesia untuk mengurangi emisi sebanyak 29 persen pada tahun 2030.