REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan menggencarkan operasi pasar khususnya untuk komoditas beras. Ini lantaran harga beras terus meningkat dan menjadi penyumbang terbesar inflasi pada Januari 2016.
Badan Pusat Statistik mengumumkan, laju inflasi Januari 2016 sebesar 0,51 persen. Kelompok bahan makanan seperti beras dan bawang memiliki andil sebesar 0,46 persen.
"Awal Januari sebenarnya sudah ada operasi pasar. Tapi, memang harus ada lagi dalam waktu dekat," kata Darmin di Istana Negara, Jakarta, Senin (1/2).
Darmin mengatakan, ada beberapa faktor penyebab naiknya harga beras, yakni masalah kurangnya pasokan karena beberapa bulan lalu Indonesia dilanda musim kemarau. Selain itu, kenaikan harga karena panjangnya mata rantai dari petani hingga ke konsumen khususnya yang berada di kota.
"Masalah beras ini memang harus ditangani secara bertahap," ujar dia.
Kepala BPS Suryamin mengatakan, harga beras premium di Januari 2016 mencapai Rp 9.723 per Kilogram (kg) atau naik 0,62 persen dibandingkan Desember 2015 yang sebesar Rp 9.663,57 per Kg. Untuk beras kualitas medium mencapai Rp 9.548,24 pe Kg atau naik 1,03 persen. Sementara harga beras kualitas rendah mencapai Rp 9.280,39 per kg atau naik 0,84 persen. Suryamin meminta pemerintah untuk mewaspadai kenaikan harga beras ini.