Senin 01 Feb 2016 18:00 WIB

'Kebakaran Pasar Diduga Demi Program Revitalisasi Jokowi'

Rep: Sonia Fitri/ Red: Djibril Muhammad
Sejumlah pedagang berusaha mengeluarkan barang dagangan mereka saat terbakarnya Pasar Cik Puan Pekanbaru, Riau, Senin malam (6/7).
Foto: Antara/Wahyudi
Sejumlah pedagang berusaha mengeluarkan barang dagangan mereka saat terbakarnya Pasar Cik Puan Pekanbaru, Riau, Senin malam (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Revitalisasi Seribu Pasar Tradisional yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta dievaluasi. Sebab, pelaksanaannya diduga disalahgunakan di tingkat daerah. Hal itu bahkan diindikasikan menjadi muasal maraknya kasus kebakaran pasar di sejumlah wilayah.

Suara tersebut datang dari para pelaku pasar nasional. Salah satunya diwakili Ketua Umum Serikat Pedagang Pasar Indonesia (SPPI) Burhan Saidi.

"Kita sebenarnya tidak dalam kapasitas menuduh, karena itu wewenang polisi, tapi kebakaran pasar yang marak di 2015 diindikasi ada unsur sengaja oleh pemda karena ingin mengejar program revitalisasi seribu pasar," kata Saidi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (1/2).

Berdasarkan perhitungan SPPI, pasar tradisional se-Indonesia ada sekitar 9.500 buah. Sepanjang 2015, terjadi kasus kebakaran sekitar 250 pasar. Padahal, dalam tahun-tahun sebelumnya, jumlah kebakaran pasar di bawah seratus kasus. (Baca: Kebakaran Pasar di Indonesia Catat Rekor di 2015)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement