REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengaktifkan kembali produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45 (LQ-45 futures) sebagai alternatif investasi di tengah pasar yang sedang bergerak fluktuatif.
"Peluncuran kembali LQ-45 futures ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pemodal atas sarana lindung nilai (hedging). Selain itu, juga dapat menambah jumlah ragam prodk investasi di apsar modal Indonesia," ujar Direktur Perdagangan dan Pengatran Anggota BEI Alpino Kianjaya di Jakarta, Senin (1/2).
Ia menambahkan bahwa pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang semakin dinamis membuat BEI senantiasa menciptakan serangkaian inovasi dan inisiatif untuk dapat mendukung perkembangan pasar modal Indonesia di masa depan, khusunya untuk menghadapi tantangan ketika pasar sedang bergerak fluktuatif dalam periode yang cukup panjang.
"Dengan reaktivasi produk derivatif LQ-45 futures ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat Indonesi untuk berinvestasi di pasar modal domestik, sehingga dampak lanjutannya adalah jumlah investor dalam negeri menjadi meningkat dan pasar modal Indonesia dapat semakin memiliki daya tahan terhadap fluktuasi pasar global di masa depan," katanya.
Sebenarnya, ia mengemukakan bahwa LQ-45 futures sudah pernah diperdagangkan sejak 2001-2009. Produk derivatif BEI itu tidak aktif seiring semakin minimnya transaksi. "Namun, di tengah perkembangan pasar dan kebutuhan pemodal maka produk ini kembali diluncurkan dan disempurnakan dari sisi bisnis, teknis, dan peraturan agar sesuai dengan standar international," katanya.
Alpino juga mengatakan bahwa beberapa Anggota Bursa (AB) yang telah mempersiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung perdagangan produk derivatif ini agar likuiditas terjaga, yakni RHB Securities Indonesia, Henan Putihrai, Binaartha Parama, Nikko Securities Indonesia, Pacific 2000 Securities, Trimegah Securities Tbk, Universal Broker Indonesia, dan Valbury Asia Securities.