Senin 01 Feb 2016 11:15 WIB

Alumni IPB Canangkan Sawah Abadi 1.000 Ha

Rep: c37/ Red: Nidia Zuraya
Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Seorang petani memanen benih padi di lahan persawahan Desa Pekandangan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) mencanangkan sawah abadi seluas 1.000 hektare (ha) di Kabupaten Ogan Komering Ilir-Sumatera Selatan. Program ini merupakan salah satu bakti Alumni IPB untuk mewujudkan swasembada padi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

Ketua Himpunan Alumni IPB, Bambang Hendroyono mengatakan, untuk sawah Abadi, saat ini baru 50 ha yang dikerjakan dengan penanaman padi dengan sistem mekanisasi pertanian. 

"Secara bertahap akan di kembangkan hingga 1.000 hektare," kata Bambang pada Rakernas Himpunan Alumni IPB 2016, Ahad (31/1).

Ia menjelaskan, alumni IPB dapat berpatisipasi dengan memiliki kavling sawah satu ha dengan dana Rp 35 juta hingga Rp 40 juta dengan sertifikat hak milik. Program sawah abadi ini bekerjasama dengan pemerintah daerah Kotawaringin dengan menyediakan hamparan sawah pasang surut di satu lokasi seluas 1.000 ha.

Sementara itu, Kampung IPB yang berlokasi di Pandeglang-Banten pada tahap pertama akan di buka 265 ha. Tahap selanjutnya dapat dikembangkan seluas 1.000 ha.

Kampung IPB merupakan Komplek pertanian moderen yang di kelola secara terintegrasi. Di Kampung IPB akan di bangun sistem peternakan, perikanan, eco farming, perkebunan dan juga hunian khusus untuk alumni IPB. Konsep tersebut merupakan perpaduan antara idealisme Alumni IPB dan keinginan untuk membangun Model bisnis pertanian yang terintegrasi. 

"Konsepnya mengintegrasikan pertanian berkelanjutan dan usaha tani terpadu (Sustainable Agriculture And Intergrated Farming Practices),"jelas Bambang.

Pada program Kampung IPB ini, lanjut dia, Alumni IPB  berpeluang menjadi pemiliki bisnis, distributor, menjadi pemasok, menjadi coach, penjadi konsultan, menjadi manajemen, ataupun investor kebun.

Saat ini, usaha intergrasi dan potensi yang telah terbuka yaitu PT Kampung IPB Fitofarmaka, PT Kampung IPB Gaharu Sejati, PT Kampung IPB Tani Trading, PT Kampung IPB Unggas Unggul, PT Kampung IPB Holtikultura Jaya, dan PT Kampung IPB saif konsulting. 

"Program-program ini di harapkan bisa menjadikan alumni IPB bersinergi dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan," ujar Bambang.

Sementara itu, Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto menyatakan dukungannya dengan program tersebut. Menurutnya ini adalah langkah nyata kiprah Alumni IPB di masyarakat dengan ikut terlibat bersama masyarakat untuk membangun pertanian di Indonesia. 

"IPB berbangga dengan Alumni yang menunjukkan baktinya pada masyarakat. Program ini harus dilakukan dengan konsisten sehingga mendatangkan kemanfaatan untuk masyarakat secara luas dan jangka panjang," ujar Herry.

Pada Rakernas Alumni IPB tahun 2016, selain dilakukan pencanangan program pertanian berkelanjutan, juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara Ketua HA IPB dengan Kepala Dinas Pertanian Subang, Pemerintah Ogan Komring Ilir.  

Pada Rakernas yang mengangkat tema Sinergi Alumni IPB Untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan, HA IPB juga menyatakan untuk mendukung dan menjadi bagian penyelenggaraan Festival Bunga dan Buah International 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement